Siapa yang Pertama Kali Memberikan Nama Lubang Buaya? Ternyata Begini Asal Usulnya

Siapa yang pertama kali memberikan nama Lubang Buaya? ternyata begini asal usulnya. Konon Lubang Buaya sudah ada sejak zaman dulu.

TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci
Sumur tua tempat ketujuh pahlawan revolusi di kuburkan oleh anggota PKI yang terletak di Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018) 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Siapa yang pertama kali memberikan nama Lubang Buaya? ternyata begini asal usulnya.

Jika mendengar kata Lubang Buaya, pasti masyarakat Indonesia mengingat tentang peristiwa pemberontakan G30S PKI.

Lubang Buaya, diketahui menjadi lokasi pembuangan tujuh jenazah pahlawan revolusi yang dibunuh secara kejam pada 1965.

Lubang buaya, terletak di Kecamatan Cipayung Jakarta Timur.

Kini Lubang Buaya menjadi nama sebuah kelurahan di sana.

Dalam sejarahnya, terdapat sebuah legenda yang berkembang di masyarakat terkait asal usul kawasan Lubang Buaya.

Asal usul Lubang Buaya

Tugu Pahlawan Revolusi yang nampak berdiri megah di Komplek Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Tugu Pahlawan Revolusi yang nampak berdiri megah di Komplek Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018). (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Berdasarkan namanya, daerah ini terdiri dari dua kosa kata, yakni lubang dan buaya.

Mengutip laman encyclopedia Jakarta Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, hasil penelitian Arkeologi yang telah dilakukan pada tahun 1986 memang terdapat sebuah lubang yang menembus ke dalam tanah dari permukaan pada daerah tersebut.

Konon dalam sejarahnya, zaman dulu lubang tersebut dijadikan sebagai habitat buaya.

Kini, lubang ini dikenal sebagai Monumen Pancasila Sakti.

Legenda lain terkait penyebutan nama Lubang Buaya, kerap dikaitkan dengan kisah buaya putih yang berkembang di masyarakat sekitar.

TribunJakarta.com pernah menuliskan, bahwa almarhum Mbah Datuk Banjir Pangeran Syarif Hidayatullah, adalah sosok yang memiliki peran dalam pencetusan nama Lubang Buaya.

Ia merupakan sosok alim ulama dan juga pejuang di masa penjajahan Belanda.

Yanto Wijoyo (45) yang merupakan keturunan kesembilan Mbah Datuk Banjir bercerita, awalnya pencetusan nama Lubang Buaya terjadi saat leluhurnya itu melakukan perjalanan ke Jakarta pada abad ke 7.

Kala itu, Mbah Datuk Banjir melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan dari bambu melalui rute Kali Sunter.

Namun ketika melakukan perjalanan, kendaraan yang dinaiki oleh Mbah Datuk Banjir justru seolah-olah seperti tersedot ke sebuah lubang hingga menyentuh dasar kali tersebut.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat, zaman dulu kali itu memang memiliki sosok penguasa yang dipercaya sebagai siluman buaya putih.

Kata Yanto, menurut keterangan leluhurnya kisah tentang siluman buaya putih ini turut dikisahkan oleh legenda Pangeran Gagak Jakalumayung yang memiliki anak berjuluk Mpok Nok.

Mpok Nok digambarkan berwujud buaya tanpa ekor atau disebut buaya buntung.

"Mbah Datuk Banjir kan datang kemari sebagai pendatang. Masuk di kampung ini berhadapan dengan halangan-halangan daripada jin, penguasa Kali Sunter. Akhirnya bisa ditaklukkan dan akhirnya bisa dijadikan, bahasa kasarnya santrinya lah," kata Yanto, mengutip wawancara TribunJakarta apda 17 April 2021.

Mbah Datuk Banjir Pangeran Syarif Hidayatullah, kemudian berkelahi dengan sosok tersebut.

Barulah, setelah menaklukkan sosok 'penguasa' kali itu, Mbah Datuk Banjir mencetuskan nama Lubang Buaya.

Nama ini, kata Yanto mengacu pada kampung.

Dalam perkembangannya, Lubang Buaya menjadi sebuah wilayah.

Kalau mengutip situs Encyclopedia Jakarta, dulu penduduk asli Lubang Buaya sekitar tahun 1970-an merupakan suku Betawi pingiran yang memiliki bahasa agak kasar.

Selain itu, dalam sisi kebudayaan juga dipengaruhi oleh unsur non Islam.

Konon, Lubang Buaya juga ditetapkan sebagai situs Arkeologi dari masa prasejarah.

Hal ini dilihat dari temuan keramik asing dan lokal dalam bentuk pecahan sekaligus melihat kondisi geografisnya.

Itulah asal usul tentang Lubang Buaya.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved