Cara Instan LKHK Atasi Buruknya Udara Jakarta, Ajak Masyarakat Berdoa Minta Turun Hujan
Hal ini diungkapkan Sigit terkait buruknya kualitas udara di Jakarta dalam beberapa waktu terakhir yang tengah jadi sorotan.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro menyebut, saat ini hampir tak ada cara instan untuk mengatasi masalah polusi udara di Jakarta.
Hal ini diungkapkan Sigit terkait buruknya kualitas udara di Jakarta dalam beberapa waktu terakhir yang tengah jadi sorotan.
Menurutnya, satu-satunya cara untuk mengatasi masalah polusi udara ini ialah dengan berharap hujan segera turun.
“Boleh enggak kota berdoa bersama hujan turun. Kalau angin enggak terlalu berpengaruh, tapi yang paling berpengaruh adalah hujan karena dia akan membilas udara yang ada di Jakarta,” ucapnya saat media briefing di Gedung KLHK, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
Selain hujan, Sigit menyebut, tak ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menekan angka pencemaran udara di ibu kota secara instan.
Sebab, kondisi udara Jakarta saat ini merupakan hasil akumulasi dari aktivitas masyarakat yang sudah berlangsung lama.
“Jadi sebetulnya karena ini sudah terakumulasi lama juga, maka effortnya tidak ada yang instan,” ujarnya.
Ia pun menyebut, upaya untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta tak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah atau dalam hal ini Pemprov DKI.
Perlu adanya pengorbanan dari masyarakat untuk turut terlibat atau berkomitmen dalam memperbaiki kualitas udara di ibu kota, salah satunya dengan melakukan uji emisi kendaraan.
“Kira-kira bersedia enggak untuk berkorban uji emisi? Sebetulnya tujuan uji emisi bukan untuk menghukum, tapi memastikan kendaraan yang kita punya itu dipelihara,” kata dia.
Dengan demikian diharapkan seluruh kendaraan yang melintas di jalanan ibu koya bisa memenuhi baku mutu emisi gas buang yang sudah ditetapkan pemerintah.
“Menurut kami kalau dari kajian strategis, yang paling besar (mempengaruhi kualitas udara) itu ya penerapan uji emisi,” kata dia.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Sigit Reliantoro
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
polusi udara
Tanah Abang
Jakarta Pusat
uji emisi kendaraan
Jakarta Siapkan Proyek 23.000 Rumah, Gubernur Pramono Targetkan Serap 100 Ribu Pekerja |
![]() |
---|
Mixed-Use Dicanangkan untuk Pasar Blok G, Pedagang: Mending Perbaiki Tangga Dibanding Revitalisasi |
![]() |
---|
Kondisi Kumuh dan Sepi, Pedagang Pasar Blok G Tanah Abang Tak Antusias Rencana Revitalisasi |
![]() |
---|
Kecelakaan Hari Ini di Jakpus: Tabrakan Bus Transjakarta dengan Truk di Cideng, 1 Orang Terluka |
![]() |
---|
Motor Nyala Ditinggal Masuk Rumah, Sekejap Raib Dicuri : Beruntung Pelaku Ditangkap Warga dan Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.