Asal Usul Tanah Abang: Dulu Tempatnya Gelandangan, Lalu Jadi Pasar Terpenting dalam Sejarah Jakarta

Pasar Tanah Abang sudah berdiri lebih dari 250 tahun di Jakarta. Dulu, pasar ini dibangun oleh seorang tuan tanah bernama Vinck. Berikut asal usulnya

TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Pusat perbelanjaan Pasar Tanah Abang, berada di kawasan Jakarta Pusat, pada Senin (12/8/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA- Siapa yang tidak tahu Pasar Tanah Abang.

Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat, merupakan salah satu pusat tekstil terbesar di Asia Tenggara.

Pasar ini menjual berbagai jenis pakaian jadi seperti celana, baju, kebaya, dan lain-lain hingga berbagai jenis kebutuhan bahan dalam pembuatan pakaian.

Tidak hanya warga Jakarta saja yang datang dan berbelanja ke Pasar Tanah Abang, bahkan banyak warga dari berbagai daerah lainnya juga datang untuk berbelanja berbagai keperluannya ke lokasi tersebut.

Tak jarang, mereka yang datang juga berbelanja dalam jumlah yang banyak untuk kemudian bisa dijual kembali.

Pasar Tanah Abang dikenal sebagai salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta dengan roda perputaran ekonomi yang cukup besar.

Dalam perkembangan Pasar Tanah Abang, konon pasar ini merupakan salah satu pasar terpenting dalam sejarah kota Jakarta, yang sudah berdiri lebih dari 250 tahun.

Asal usul Pasar Tanah Abang

Suasana arus lalu lintas kendaraan di depan Pasar Tanah Abang Blok A, Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2023).  
Suasana arus lalu lintas kendaraan di depan Pasar Tanah Abang Blok A, Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2023).   (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)


Jika mengulik lebih jauh tentang sejarah Pasar Tanah Abang, rasanya begitu lekat dengan perkembangan kota Jakarta.

Dulu, awal mulanya Pasar Tanah Abang dibangun oleh seorang tuan tanah di kawasan Weltevreden (kini sebagian kawasan Jakarta Pusat) bernama Justinus Vinck.

Vinck membangun dan membuka Pasar Tanah Abang sekitar tahun 1735.

Mengutip laman resmi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, dulu kawasan ini namanya adalah Tenabang.

Sebelum menjadi pasar, seorang kapitan China bernama Phoa Beng Gam terlebih dahulu membuka wilayah Tenabang pada tahun 1648.

Pasar Tenabang, berada di wilayah bukit. Oleh sebab itu, banyak juga orang yang menyebutnya dengan bukit Tenabang atau Tenabang Bukit.

Dulu, pasar Tenabang dibangun dengan bentuk modern dan memiliki sejumlah fasilits memadai.

Menempati area seluas 2,6 hektar dengan luas bangunan 11.154 m, pasar Tenabang mampu melayani seluruh warga di kawasan tersebut dengan jejeran pedagang yang lengkap.

Dalam sejarahnya, Pasar Tanah Abang pernah hancur dibakar pada tahun 1740.

Orang-orang China dibantai pada peristiwa Chineezenmoord tahun 1740.

Peristiwa ini juga menyebabkan perusakan harta benda, termasuk Pasar Tanah Abang yang diporak-porandakan dan dibakar.

Pembangunan Pasar Tanah Abang, dilakukan beberapa kali.

Sekitar tahun 1926, pemerintah mengganti Pasar Tanah Abang dengan bangunan permanen, berupa tiga los panjang dari tembok dan papan, serta beratap genteng.

Pelataran parkir di depan pasar, dulu menjadi tempat parkir kuda-kuda, baik delman ataupun kuda penarik gerobak.

Pernah jadi tempat gelandangan

Suasana Pasar Tanah Abang usai kerusuhan selama dua hari, Kamis (23/5/2019)
Suasana Pasar Tanah Abang, Kamis (23/5/2019) (TribunJakarta.com/Lita Febriani)

Seiring perkembangannya, Pasar Tanah Abang pernah tidak berfungsi.

Pada masa kedudukan Jepang di Indonesia, Pasar Tanah Abang menjadi tempatnya para gelandangan.

Banyak gelandangan yang mendiami pasar tersebut.

Tepatnya tahun 1973, Pasar Tanah Abang baru kembali diremajakan.

Pemerintah membangun pasar tersebut dengan 4 bangunan bertingkat.

Setelah beberapa kali mengalami perbaikan, wajah pasar Tanah Abang akhirnya dibangun lebih modern sekitar tahun 1990an.

Ketika itu, Pasar Tanah Abang mulai dibangun dengan tujuh blok yaitu blok A,B,C,D,E,F, dan juga blok G.

Kini, pasar Tanah Abang menjadi pasar legendaris di kota Jakarta dengan aktivitas yang cukup sibuk.

Apalagi saat menjelang Hari Raya Idul Fitri, setiap tahunnya banyak orang dari berbagai daerah bahkan memadati pasar Tanah Abang untuk berbelanja berbagai keperluan.

Itulah sekilas tentang asal usul Pasar Tanah Abang.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved