Viral di Media Sosial
Ibu 'Sarjana Hukum' yang Marah Anaknya Dicubit Guru Lelah Dihujat, Minta Maaf Sebut Kasus Selesai
Sebelumnya viral setelah marah kepada seorang guru karena telah mencubit anaknya, ibu-ibu yang mengaku sebagai sarjana hukum lelah dihujat netizen.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Ibu-ibu yang mengaku sebagai sarjana hukum lelah dihujat netizen, ia akhirnya meminta maaf.
Ibu sarjana hukum tersebut sebelumnya viral setelah marah kepada seorang guru karena telah mencubit anaknya.
Bukannya mendapatkan dukungan dari netizen, ibu-ibu tersebut malah habis dibully.
Lelah mendapatkan hujatan, ibu itu akhirnya membuat video klarifikasi, pada Senin (21/8/2023).
"Saya memohon maaf atas video yang sudah beredar," ucap ibu-ibu itu.
"Ini masalah sudah selesai,"
"Kita sudah baik-baik saja, kita saling memaafkan," imbuhnya.
Tak cuma ibu-ibu tersebut, dari pihak guru turut meminta maaf.
"Saya mohon maaf atas ke khilafan saya dalam mendidik," ucap guru.
Diwartakan sebelumnya akun TikTok mbak_say mengunggah video ibu-ibu berbicara dengan nada tinggi kepada seorang guru.
Ia meminta penjelasan soal anaknya yang dicubit oleh sang guru.
"Cubitan mendidikan atau pukulan mendidik itu sampai memar-memar? Bilang seperti itu, gapapa," ujar emak-emak tersebut dikutip TribunJakarta.com, Sabtu (19/8/2023).
Hendak dijawab guru tersebut, emak-emak itu kembali memotong.
"Cubitan ringan sampai memar-memar anda bilang cubitan ringan? Coba anda bilang," kata emak-emak tersebut.
"Anda pernah sekolah?" tanya guru laki-laki itu santai.
Guru itu mengaku hanya mencubit dengan tujuan mendidik anak tersebut.
Namun emak-emak itu tak terima karena cubitan itu membuat anaknya memar.
Ia lalu membanggakan dirinya sebagai seorang sarjana hukum.
"Saya pernah sekolah. Saya sarjana hukum loh. Saya sadar hukum loh, anda jangan bahas-bahas pendidikan,"
"Anda bilang itu cubitan sederhana sampai memar itu anda bilang cubitan sederhana dan untuk pukulan yang mendidik," sambung si emak-emak.
Guru tersebut terlihat santai menanggapi emak-emak yang marah.
Guru tersebut kemudian menjelaskaa kronologi versinya.
"Anak-anak sudah saya peringatkan tidak boleh ada yang bergurau tidak memperhatikan kami," jelas sang guru.
"Ini anak-anak ya pak, coba anda ulangi lagi kalimat anda memukul dan mencubit sampai memar itu coba ulangi lagi, ayo," pinta si emak-emak.
"Bisa-bisanya lo mencubit sampai memar dibilang mendidik, mendidik seperti apa?" tanyanya.
"Mendidik anak itu biar disiplin," jawab guru.
"Apa harus sampai segitu?" tanya emak-emak itu.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.