Asal Usul Nama Pulau Kunti di Kawasan Geopark Ciletuh, Yakin Punya Nyali Buat ke Sini?
Sudah tahu asal usul Pulau Kunti yang ada di kawasan Geopark, Ciletuh, Sukabumi? Yakin kamu berani buat ke sini?
TRIBUNJAKARTA.COM - Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar nama kunti atau kuntilanak?
Bagi sebagian orang mendengar nama mahluk halus ini mungkin sudah membuat bulu kuduk berdiri.
Tapi lain halnya dengan masyarakat Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Bagi masyarakat Palabuhanratu khususnya di kawasan Geopark Ciletuh, kunti merupakan nama sebuah pulau.
Pulau Kunti merupakan salah satu dari beberapa pulau kecil yang terdapat di di kawasan UNESCO Global Geopark, Ciletuh.
Menurut cerita warga setempat, nama Pulau Kunti ini diambil dari suara tawa khas mahluk halus tersebut.
Konon, orang-orang yang sedang mencari ikan di laut kerap mendengar suara tawa kuntilanak yang berasal dari Pulau Kunti.

Lantas, bagaimana asal usul Pulau Kunti dan benarkah tempatnya seangker namanya?
Asal Usul Pulau Kunti
TribunJakarta.com berkesempatan mengunjungi Pulau Kunti pada Minggu, (13/8/2023) lalu.
Didampingi warga setempat, rombongan TribunJakarta.com diajak berkeliling lokasi gugusan Pulau Kunti.
Untuk menuju ke Pulau tersebut, kamu harus menyebrang menggunakan perahu dengan waktu tempuh kurang lebih 20 menit.

Tiba di Pulau Kunti, kita disambut dengan hamparan pasir putih. Di sisi kiri dari arah datangnya perahu terdapat deretan karang sisa lava gunung api (lava bantal) dari puluhan juta tahun silam.
Nuansa gersang, rumput yang sudah coklat dan mengering di beberapa bagian karang seolah menambah kesan seram Pulau Kunti.
Diceritakan Saman warga setempat, Pulau Kunti ini rupanya termasuk pulau purba yang tercipta dari letusan gunung api bawah laut, sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Beranjak dari historinya, nama Pulau Kunti ini rupanya tercipta dari cerita misteri turun temurun warga setempat.
Berdasarkan kisah yang beredar, warga setempat kerap mendengar suara tawa mahluk halus khas kuntilanak dari pulau tersebut.
Usut punya usut, penamaan Pulau Kunti rupanya berasal dari lubang dan celah-celah karang yang terhantam ombak.
Suara itu akan terdengar ketika air laut di sekitar pulau pasang. Gelombang yang menghantam batuan akan mengeluarkan suara dan terdengar seperti kuntilanak tertawa.

"Dibawah ini (Pualu Kunti) banyak gua-gua kecil, jadi jika dihantam gelombang 4 sampai 5 meter dia akan mengeluarkan gema mirip kuntilanak ketawa," kata dia.
Dari fenomena tersebut, warga setempat kemudian mengenalnya dengan sebutan Pulau Kunti.
Penelusuran TribunJakarta.com, memang benar di sekitar Pulau Kunti tersebut banyak terdapat bebatuan karang yang berongga, dan menimbulkan bunyi saat dihantam ombak.

Pulau tersebut tidak termasuk pulau yang dihuni masyarakat setempat, Pulau Kunti hanya digunakan sebagai tempat singgah atau istirahat bagi wisatawan yang berkunjung.
Selain pantai dan karang, Pulau Kunti ternyata juga punya gua yang kental akan mitosnya. Masyarakat sekitar menyebutnya Gua Jomblo.
Bagaimana mitos dan asal usulnya?
Mitos Gua Jomblo
Salah satu destinasi yang masih berada di kawasan Pulau Kunti adalah Gua Jomblo.

Gua Jomblo ini termasuk dalam kategori gua litoral. Sesuai namanya, gua litoral terdapat di daerah pantai, palung laut, atau tebing muara sungai. Gua litoral terbentuk akibat terpaan air laut (abrasi) yang lama kelamaan membentuk lubang pada karang di sekitar pantai.
TribunJakarta.com, berkesempatan melihat langsung serta menelusuri Gua Jomblo tersebut pada, Minggu (13/8/2023).
Diceritakan Saman, warga setempat, Gua Jomblo ini merupakan gua purba terbentuk bersamaan dengan Pulau Kunti.
Gua Jomblo juga menyimpan mitos yang mengalir turun temurun, baik dari warga setempat maupun wisatawan.

Konon katanya, bagi siapa saja yang masuk ke dalam gua tersebut, bisa mempercepat mendapatkan tambatan hati alias jodoh.
"Ada mitos siapa yang masuk ke gua itu maka akan dapat jodoh," kata Saman
Penelusuran TribunJakarta di lokasi, Gua Jomblo ini tidak terlalu dalam. Jarak dari mulut gua hingga ujung diperkirakan mencapai 9 meter dengan tinggi langit-langit 5 meter.
Di dalam Gua Jomblo, tidak banyak ditemukan ornamen khas gua pada umumnya. Di bagian dalam gua hanya terdapat chamber (ruangan) yang ukurannya tidak terlalu luas.
Bila Anda berminat mengunjungi Pulau Kunti, disarankan jangan berkunjung pada saat long weekend. Meski pulau tersebut tidak berpenghuni, tapi saat musim liburan akan dipadati wisatawan.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.