Pilpres 2024
AHY Bungkam Usai Dicampakkan Anies, SBY Pasang Badan Ungkap 4 Pertemuan Musang Bulu Domba
AHY bungkam usai dirinya dicampakkan Anies Baswedan yang sudah meminangnya sebagai bakal cawapres.
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bungkam usai dirinya dicampakkan Anies Baswedan yang sudah meminangnya sebagai bakal cawapres.
Ayahanda AHY yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pasang badan.
Presiden ke-6 Indonesia itu membongkar empat kali pertemuan dengan Anies Baswedan semasa masih berstatus bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Bagi SBY yang dilakukan Anies begitu jahat.
Meski dalam dunia politik memang dikenal beribu siasat, namun bagi SBY, pengkhianatan Anies melewati batas, terlalu buruk.
Seperti diketahui, Anies Baswedan yang sebelumnya diusung NasDem, Demokrat dan PKS melalui KPP, memilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pendampingnya.
Hal itu bak petir di siang bolong, sebab Cak Imin tidak pernah masuk radar cawapres KPP.
Terlebih saat Demokrat mengungkap sejumlah fakta bahwa Anies telah beberapa kali meeminta AHY untuk menjadi wakilnya, kenyataan yang dipilih adalah Cak Imin, semakin membuat geger.
Demokrat merasa dikhianati sikap Anies, sekaligus menuding NasDem dan ketua umumnya, Surya Paloh di balik itu semua.
NasDem dan PKB pun resmi berkoalisi dengan Anies-Cak Imin sebagai pasangan bakal capres dan cawapresnya di Pilpres 2024 pada Jumat (1/9/2023).

Sementara, pada hari yang sama, Demokrat menggelar rapat majelis tinggi untuk menyatakan sikap di kediaman SBY di Cikeas, Bogor.
Bahwa partai berlogo bintang mercy itu tidak lagi mengusung Anies dan menyatakan keluar dari KPP.
SBY yang memimpin rapat sekaligus menjadi pembicara utama.
Sementara, AHY, yang duduk di sampingnya dengan sikap sempurna, tak sampai membuka mulut.
Sebagai sosok sentral yang dikecoh rekannya sendiri, AHY belum bersuara satu katapun tentang perlakuan Anies kepadanya.
SBY menceritakan pahitnya pengkhianatan yang dilakukan Anies Baswedan.
Empat kali, Anies menemui SBY dan HY di lokasi yang berbeda, selalu bermulut manis.

Tidak ada sepatah katapun Anies berbicara tentang Cak Imin ataupun PKB.
"Saya ini orang tua, berapa kali Pak Anis datang ke sini dengan semangat yang luar biasa, dengan kata-kata yang luar biasa baiknya. Di Cikeas ini dua kali, di Malang, di Pacitan."
"Dengan kejadian seperti itu tidak ada satu kata pun yang disampaikan kepada saya, dan tentu kepada ketua umum kita," kata SBY.
Setelah geger Anies yang membelot dan membentuk poros baru dengan PKB, SBY mengaku kebanjiran pesan dari kader Demokrat maupun masyarakat.
"Nah saya kebanjiran, tadi malam dua malam tuh saya sampai subuh di sini. Kita bekerja pesan datang dari mana-mana baik dari kader maupun non kader dan rata-rata memang emosional."
"Banyak pesan ribuan saya kira yang merespon yang memberikan message itu," ujarnya.
Dari ribuan itu, SBY tertarik kepada dua di antaranya yang menyebut Demokrat sebagai korban dan Anies bak musang berbulu domba.
"Kata-katanya kurang lebih seperti ini. Aku tahu politik itu itu memang banyak akalnya tapi tak kusangka buruk banget ini. Korbannya AHY dan Demokrat begitu."
"Ada lagi komentar ini Demokrat kena prank dari musang berbulu domba," ujar SBY.
Demokrat pun kini masih berhitung tentang langkah politiknya ke depan.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.