Ibu Muda Dibunuh Suami di Cikarang

Seandainya Polisi Proses Laporan KDRT Mega Suryani Dewi, 2 Balita Mungil Mungkin Masih Punya Ibu

Seandainya polisi proses laporan KDRT Mega Suryani Dewi, Dua balita berusia 3,5 tahun dan 18 bulan tak jadi piatu.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Tangkapan layar di Facebook Mega Suryani Dewi
Mega Suryani Dewi dibunuh oleh suaminya sendiri, Nando di rumah kontrakan mereka di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (7/9/2023). Kini anak Mega Suryani Dewi yang masih balita jadi piatu. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Dua anak Mega Suryani Dewi (24) yang baru berusia 3,5 tahun dan 18 bulan kini menjadi piatu.

Dua balita tak berdosa tersebut tak lagi merasakan kasih sayang ibu di usianya yang masih sangat muda.

Diketahui Mega Suryani Dewi dibunuh oleh suaminya sendiri, Nando di rumah kontrakan mereka di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (7/9/2023).

Sebelum dibunuh Nando, rupanya Mega Suryani Dewi sering menjadi korban KDRT.

Pada Agustus 2023, Mega Suryani Dewi bahkan sudah melaporkan Nando ke Polres Metro Bekasi.

"Sudah sempat dilaporkan, sudah sempat visum juga, cuma dari pihak pelaku menyangkal dan (polisi) memutuskan buat disetop," kata Deden, kakak kandung korban,di Polsek Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Senin (11/9/2023).

Deden pun menyesalkan kenapa polisi tidak menangkap Nando sejak laporan KDRT itu dilayangkan.

Ia heran mengapa kepolisian memutuskan untuk menyetop kasus laporan KDRT itu hanya berdasarkan pengakuan sepihak dari pelaku.

"Dari pihak sana nelepon, 'mau dilanjutin apa ga?'. Yang angkat pelaku, 'Saya udah tinggal serumah gak usah dilanjutin'. Adik saya mah masih mau dilanjutin," kata Deden.

Deden Suryana kakak kandung korban Mega Suryani Dewi (24), ibu muda yang tewas dibunuh suaminya Nando di Cikarang Barat.
Deden Suryana kakak kandung korban Mega Suryani Dewi (24), ibu muda yang tewas dibunuh suaminya Nando di Cikarang Barat. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Padahal, Mega Suryani Dewi memiliki bukti visum dan bukti-bukti lain terkait KDRT yang dialaminya.

Bukti-bukti itu dikumpulkan korban diam-diam selama tiga tahun terakhir.

"Iya (ada) banyak (bukti), saya juga ada bukti buktinya (KDRT)," ujar Deden.

Deden menduga motif tersangka nekat membunuh adiknya karena dendam dilaporkan ke polisi dan meminta cerai.

"Bisa jadi (ada indikasi dendam), adik saya sebenarnya memang mau cerai," kata dia.

Selain melaporkan KDRT yang dialaminya ke Polres Metro Bekasi, Mega Suryani Dewi disebut Deden juga pernah mengadu ke Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).

"Iya ke Komisi Perlindungan Perempuan," kata Deden.

Seandainya kala itu polisi dan Komnas Perempuan memproses serta peduli dengan jeritan kesakitan Mega Suryani Dewi, mungkin ibu muda tersebut kini masih hidup.

Nando (25), suami yang tega bunuh istrinya sendiri Mega Suryani Dewi (24) di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Nando (25), suami yang tega bunuh istrinya sendiri Mega Suryani Dewi (24) di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Dua balita mungil Mega Suryani Dewi juga mungkin masih bisa merasakan pelukan hangat sang ibunda.

Kini dua balita Mega Suryani Dewi hanya bisa menangis pilu, merindukan sosok ibunya.

Dua balita tersebut bahkan disebut tak bisa tidur semalaman.

"Ngomongnya belum lancar, tapi dia itu nangis terus," ucap Deden.

"Dikasih makan nangis, engga bisa tidur sampai pagi,"

"Nangis terus," imbuhnya.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved