Asal Usul Pasar Senen yang Dijuluki Pasar Tertua di Jakarta: Benarkah Dulu Hanya Buka Setiap Senin?
Asal usul Pasar Senen, dalam sejarahnya pasar Senen mulai dibuka sejak 1735. Pasar ini dijuluki sebagai pasar tertua di Jakarta.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Begini asal usul Pasar Senen yang dijuluki pasar tertua di Jakarta, benarkah dulu hanya dibuka setiap hari Senin?
Pasar Senen adalah pasar yang cukup terkenal keberadaannya di wilayah Jakarta.
Sejarah Pasar Senen dimulai sejak masa kolonial Belanda di tahun 1735.
Konon, Pasar Senen merupakan salah satu pasar tertua yang ada di kota Jakarta.
Menurut beberapa catatan, pasar ini didirikan oleh seorang tuan tanah asal Belanda bernama Justinus Vinck sekitar tahun 1735.
Sebelum dikenal dengan nama Pasar Senen, awalnya pasar ini bernama Vincke Passer.
Namun seiring perkembangannya, pasar ini barulah dikenal dengan nama Pasar Senen.
Penamaan tersebut merujuk pada hari-hari waktu operasionalnya.
Zaman dulu, Jakarta memiliki banyak pasar yang penyebutannya identik dengan nama-nama hari.
Hal ini karena pasar tersebut hanya buka pada hari-hari tertentu.
Selain Pasar Senen, adapula Pasar Minggu, Pasar Rebo, dan Pasar Jumat.
Sejarah Pasar Senen
Mengutip laman Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Vincke Passer awalnya dibuka di sudut tenggara perkebunan Weltevreden yang kini merupakan bagian wilayah Jakarta Pusat pada 1735.
Meskipun pada awalnya pasar ini hanya buka pada hari Senin, namun Vincke Passer berkembang sehingga mulai buka pada hari-hari lainnya di tahun 1766.
Hal itu disebabkan oleh tindakan Daendels yang membangun kompleks militer di sekitaran pasar.
Awalnya, pasar ini hanya memperdagangkan sayuran.
Namun seiring perkembangannya pasar tersebut mulai menyediakan berbagai keperluan sehari-hari.
Pada tahun 1813, Pasar Senen hanya buka pada hari Minggu dan Kamis.
Menurut catatan sejarah, dulu toko-toko di sini kebanyakan dihuni oleh orang-orang Tionghoa.
Deretan toko di Pasar Senen dulu hanya beratap jerami.
Hingga tahun 1815, beberapa bangunan gedek basih dipertahankan.
Meskipun, sudah ada beberapa bangunan rumah petak yang dibuat dari kayu, namun pada tahun tersebut belum ditemui satupun bangunan yang dibuat dari tembok di kawasan itu.
Hanya, sebagian kedai menggunakan kayu dan beratap genting. Sebagian lainnya dibuat dari kayu atau bambu dan beratap jerami.
Pasar Senen pernah benar-benar hancur lantaran terjadi peristiwa kebakaran pada Juli 1826.
Pasar Senen beberapa kali mengalami pengembangan.
Nama Pasar Senen sendiri masih digunakan hingga sekarang.
Lokasinya yang cukup strategis, membuat Pasar Senen pernah menjadi salah satu lokasi jantung ekonomi masyarakat.
Pasar Senen berlokasi tak jauh dari Stasiun Senen, Jakarta Pusat.
Lokasi tersebut, juga tidak begitu jauh dari kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.