Pilpres 2024
CEK FAKTA, Anies Klaim Saat Gubernur DKI Bikin Mahasiswa Kuliah Gratis, Apa Benar Ada Programnya?
Cek Fakta, bacapres Anies Baswedan mengklaim saat menjabat sebagai Gubernur DKI keluarkan kebijakan kuliah gratis bagi mahasiswa.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Bacapres dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, Anies Baswedan mengklaim saat menjabat Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan kuliah gratis bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga menengah.
Cara itu akan diadopsinya kembali bila kelak terpilih sebagai Presiden di 2024.
Hal itu disampaikan Anies saat ditanyakan mengenai mahalnya biaya perguruan tinggi.
"Karena biaya kuliah semakin mahal, tabungan orang tua selama 18 tahun dari anaknya lahir sampai lulus SMA itu tidak cukup untuk membiayai yang semakin tinggi?," tanya Najwa Shihab kepada Anies Baswedan di acara tiga bacapres bicara gagasan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sebagaimana dilansir dari Youtube Najwa Shihab, Selasa (19/9/2023).
Anies mengakui bahwa biaya di perguruan tinggi tinggi memang besar.
Karena itu, menurutnya negara harus hadir dengan memberikan lebih besar anggaran untuk sektor pendidikan tinggi.
"Menurut saya negara harus memberikan lebih besar dari yang diberikan saat ini dan menurut saya mampu," kata Anies.
Dia kemudian menyinggung apa yang telah dikerjakannya di Jakarta saat menjabat Gubernur.
Anies menyebut meski bukan bagian dari janji kampanyenya, dia mengeluarkan kebijakan bantuan pendidikan kepada mahasiswa ber-KTP Jakarta yang berasal dari keluarga menengah.
Pasalnya, kata Anies, terkadang masyarakat menengah ke bawah memang yang justru posisinya terjepit dalam hal mendapatkan bantuan.
"Kalau dari masyarakat miskin ada programnya.
Problem utama di kita naik di atas dikit di atas miskin, yang orangtuanya di atas bawah dikit UMP," kata Anies.
Disampaikan Anies, saat dia menjabat Gubernur DKI Jakarta, ribuan mahasiswa yang berasal dari keluarga menengah ke bawah mendapatkan bantuan untuk kuliah dengan nominal Rp 9 juta persemesternya.
"Mereka yang statusnya orang tuanya (gaji) UMP, mereka mendapatkan bantuan mahasiswa Rp 9 juta per semeseter untuk 14 ribu (jumlah mahasiswa yang dapat bantuan), syaratnya diterima di PTN," kata Anies.
"Di Pemkot aja bisa memberikan, bila ada kemauan politik maka kita bisa berikan alokasi yang cukup sehingga kampus bisa menjadi rumah belajar untuk yang ditengah-tengah ini," lanjut Anies.
Cek Fakta Bantuan untuk Mahasiswa di Jakarta
Penelusuran TribunJakarta.com, Pemprov DKI Jakarta memang memberikan bantuan kepada mahasiswa untuk kuliah.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Nominal bantuannya memang sebesar Rp 9 juta per semester seperti yang disampaikan Anies.
Hanya saja, rupanya program ini bukan diciptakan di era Anies, melainkan sudah ada di kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Pada tahun 2016 lalu, Ahok menggelontorkan anggaran Rp 2,7 Triliun untuk program KJMU dimana Pemprov DKI bekerjasama dengan 30 universitas di tanah air.
Di era Ahok, mahasiswa pemegang KJMU juga mendapatkan anggaran pendidikan sebesar Rp 9 juta per semester atau Rp 18 juta dalam satu tahun.
Kesimpulan: Klaim Anies bahwa mahasiswa di Jakarta mendapatkan bantuan pendidikan untuk kuliah Rp 9 juta per semester memang benar ada programnya yakni melalui Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Namun program tersebut bukan diinisiasi di era Anies menjabat melainkan sudah ada saat kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Kolase-Foto-Anies-Baswedan-dan-ilustrasi-Kartu-Jakarta-Mahasiswa-Unggul-KJMU.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.