Sikap Guru di Pemakaman Siswi SD yang Loncat dari Lantai 4 Jadi Perhatian, Sempat Marahi Korban?
eorang guru menjadi perhatian di pemakaman R (13) siswi SD SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang loncat dari lantai 4
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang guru menjadi perhatian di pemakaman R (13) siswi SD SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang loncat dari lantai 4 gedung sekolahnya, pada Selasa (26/9/2022) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Guru tersebut diduga sebagai wali kelas R.
Diketahui R dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Rabu (27/9/2023) sekitar pukul 08.20 WIB.
Saat R mulai dikebumikan, guru itu tak kuasa melihat prosesi pemakaman.
Ia lalu pingsan dan akhirnya harus digotong oleh beberapa pria menuju sebuah warung yang berada di dekat TPU.
Kala itu suasana pemakaman menjadi cukup riuh.
"Minyak kayu putih, minta minyak kayu putih," ucap seorang wanita.
Selama digotong hingga dibawa ke tempat yang aman, guru tersebut tak berhenti melantunkan tauhid, 'La Ilaaha Illallah'.
Di lain sisi, sejumlah siswa dan siswi yang diduga merupakan teman korban ikut ambil bagian untuk menaburkan bunga di pusara.
Mereka tampak khidmat menaburkan bunga sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk R.
"Yuk teman-teman R, silahkan menaburkan bunga," kata salah seorang ibu-ibu.
Korban Sempat Ditegur Guru?
Paman R, Jafar Musahid menjelaskan mendapatkan informasi bahwa korban dibully teman-temannya sebelum ditemukan tergeletak di lapangan sekolah.
"Informasi yang saya dapat, katanya dia di-bully di sekolahan sama beberapa temannya," kata Jafar Mursahid.
Lalu Jafar mengungkapkan R berusaha mempertahankan harga dirinya saat perundungan terjadi.
"Dia memang orangnya sangat menghargai privasi atau harga diri. Jadi kalau dipegang-pegang badannya, dia marah," ungkap Jafar.
Jafar menambahkan, R kemudian dinasihati oleh guru, namun korban mendadak menjerit-jerit setelah keluar dari kamar sekolahnya.
"Setelah itu, dia dinasihati gurunya, lalu dia masuk ke kamar mandi dan tiba-tiba jejeritan saat keluar," lanjut dia.
Tak lama setelah itu, korban disebut mengambil kursi untuk meloncat dari lantai 4 sekolah.
Jafar menjelaskan teman-teman R sempat berusaha mencegah korban.
Namun R tetap nekat untuk melompat dari pinggir lantai 4 sekolah.
"Ada temannya yang sudah mencegah, tapi bangku itu diambil lagi dan ditaruh di pinggir tembok. Dia naik lalu loncat," tutur Jafar.
R lalu dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
Namun, nyawa korban tetap tak tertolong.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.