Pilpres 2024

Tinggalkan AHY dan Gaet Cak Imin Bikin Elektabilitas Anies Baswedan Anjlok, Kritik Pedas SBY Manjur

Elektabilitas Anies Baswedan terjun bebas alias anjlok usai menggaet Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapresny

|
Tribun Jakarta
Kolase foto pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan SBY. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menempatkan elektabilitas Anies Baswedan terjun bebas alias anjlok usai menggaet Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapresnya.

Berdasarkan survei terkini LSI Denny JA, elektabilitas Anies Baswedan turun 5,2 persen sejak dirinya memilih bersanding dengan Cak Imin.

Pasangan Anies-Cak Imin dideklarasikan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pada 2 September 2023.

Sebelumnya, Agustus 2023, meski juga berada di posisi buncit, elektabilitas Anies  ada di angka 19,7 persen.

Namun pada September 2023 setelah deklarasi AMIN (Anies-Cak Imin) yang digelar di Surabaya itu, elektabilitasnya hanya tersisa 14,5 persen.

Sedangkan jika dilihat dari Januari 2023, tren elektabilitas Anies terus menurun sampai 7,6 persen.

Bersatunya Anies dan Cak Imin sempat diwarnai polemik yang cukup keras digulirkan Demokrat.

Partai berlogo bintang Mercy itu menuding Anies pengkhianat karena tiba-tiba memilih Ketua Umum PKB itu, padahal sudah menjanjikan posisi cawapres kepada Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Terlebih masuknya PKB yang saat itu berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Gerindra, Golkar dan PAN, ke KPP sangat cepat bahkan tiba-tiba.

Saat itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun gunung dan menyatakan kritik pedasnya terhadap Anies.

Akhirnya KPP yang terdiri dari NasDem, PKB dan PKS pun resmi mengusung Anies-Cak Imin, dan Demokrat keluar dari KPP kini bergabung ke kubu KIM mengusung bakal capres Prabowo Subianto.

Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin disambut lautan manusia saat mengikuti acara jalan santai di Jalan Sudirman, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pagi tadi, Minggu (24/9/2023).
Pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin disambut lautan manusia saat mengikuti acara jalan santai di Jalan Sudirman, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pagi tadi, Minggu (24/9/2023). (Istimewa)

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menjelaskan sejumlah faktor yang membuat turunnya elektabilitas Anies setelah memilih Cak Imin.

Salah satunya karena adanya kemarahan dari Partai Demokrat yang merasa dikhianati oleh Anies dan NasDem karena sepihak menunjuk Cak Imin sebagai cawapres Koalisi Perubahan.

Kritik SBY manjur dalam hal memeloroti elektabilitas Anies.

"Adanya kritik keras SBY soal pemimpin yang tidak memegang janji cukup berpengaruh atas menurunnya elektabilitas Anies," kata Adjie saat merilis survei terbaru LSI Denny JA bertajuk "Pasangan Capres dan Anies Menurun" di kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (2/10/2023).

Selain itu, Adjie menyebut secara elektabilitas, Cak Imin juga kalah populer dibandingkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sebelumnya digadang bakal menjadi pendamping Anies.

Popularitas atau pengenalan AHY sebesar 65,9 persen sedangkan popularitas Muhaimin sebesar 49 persen. Popularitas keduanya terpaut 16,9 persen.
 
Sedangkan dari sisi kesukaan, AHY lebih disulai dari pada Cak Imin.

Tingkat kesukaan terhadap AHY sebesar 68,3 persen dan terhadap Muhaimin sebesar 61,5 persen. Angka kesukaan terhadap keduanya terpaut 6,8 persen.

Ia menjelaskan popularitas AHY bisa dilacak dari kontestasi di pilkada DKI Jakarta tahun 2017.

Kolase foto AHY dengan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Kolase foto AHY dengan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). (Tribun Jakarta)

Pada saat itu Pilkada DKI mendapat liputan yang sangat luas.

AHY yang menjadi salah satu kontestan mendapatkan efek popularitasnya.

Simpati publik juga muncul karena AHY relatif bersih dari pemberitaan kasus hukum maupun tindakan tercela.

"Asosiasi Anies Baswedan dengan AHY, SBY dan Demokrat lebih kuat elektabilitasnya ketimbang Anies dengan Muhaimin Iskandar dan PKB," kata Adjie.

Kendati elektabilitas Anies terjun bebas dan selisih cukup jauh dibandingkan Prabowo dan Ganjar, Adjie mengatakan bukan berarti Anies sudah tak punya kesempatan menang.

Hal itu mengacu pada pengalaman Anies saat Pilkada Jakarta tahun 2017 silam yang berhasil menang meski selalu kalah versi survei.

"Dalam Pilkada DKI, Anies juga selalu buncit namun mesinnya memanas di babak akhir bakan menang," ujarnya.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terlihat bersama di Kebumen, Jawa Tengah,  saat mendampingi Presiden Joko Widodo kunjungan kerja, Kamis (9/3/2023). (1)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terlihat bersama di Kebumen, Jawa Tengah, saat mendampingi Presiden Joko Widodo kunjungan kerja, Kamis (9/3/2023). (1) (istimewa)

Di sisi lain, dua bakal capres pesaing Anies yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo mengalami tren kenaikan elektabilitas.

Prabowo menjadi yang paling terkerek elektabilitasnya yakni sebesar 14,4 persen dari Januari sampai September 2023 yang kini berada di angka 39,8 persen.

Sedangkan elektabilitas Ganjar yang sempat turun di periode Mei 2023 ketika dirinya menolak Israel di Piala Dunia U-20, kini sudah mulai kembali naik meski masih di bawah Prabowo.

Saat ini elektabilitas Ganjar di angka 37,9 persen atau hanya bertambah 0,1 persen sejak awal 2023.

Untuk diketahui, survei ini dilakukan dengan metodologi multi stage random sampling pada 4-12 September 2023.

Jumlah respondennya sebanyak 1.200 orang dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.

Margin of error dari survei ini sekira 2,9 persen.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved