Liga 1
UPDATE Transfer Liga 1: 2 Pemain Ini Bakal Tinggalkan PSS, Pelatih Kena Tendang, Hasil Mengecewakan
Rumor transfer terbaru tim Liga 1 datang dari PSS Sleman, dua pemain asing dan pelatih kepalanya dikabarkan bakal segera dilepas.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Rumor transfer terbaru tim Liga 1 datang dari PSS Sleman, dua pemain asing dan pelatih kepalanya dikabarkan bakal segera dilepas.
Transfer pemain dan pelatih Liga 1 semakin memanas jelang pertengahan musim.
Diketahui, jendela transfer paruh musim baru dibuka pada 1-28 November 2023 mendatang.
Beberapa tim sudah dikabarkan akan membuang pemain asing yang baru direkrut di awal musim ini.
Dua nama pemain asing yang kini disebut-sebut ikut terdampak bursa transfer paruh musim adalah penggawa PSS Sleman.
Kei Sano dan Yevhen Bokhashvili dikabarkan segera didepak dari skuad Super Elang Jawa.
Sebagai informasi, Kei Sano dan Yevhen Bokhashvili baru dikenalkan PSS Sleman pada awal Liga 1 2023/2024.
Kei Sano diboyong dari klub asal Malta, Siren FC.
Pemain depan asal Jepang tersebut memang sudah mendapat sorotan dari suporter PSS Sleman selama perform di Liga 1.
Kei Sano mulai dihujani kritikan, bahkan disebut-sebut sebagai rekrutan asing yang melempem musim ini.
Sebagai gelandang serang, Kei Sano sebenarnya sudah menyumbangkan dua gol untuk PSS Sleman.

Namun desakan Kei Sano untuk hengkang dari PSS Sleman selalu didapat pemain asal Jepang tersebut.
Dari penampilan yang tak pernah ikut merebut bola, hingga deretan kartu kuning yang didapat Kei Sano membuat suporter tak puas menyaksikan performa sang pemain.
Kei Sano sempat menuliskan rasa sakit hatinya mendapat komentar buruk dari suporter PSS Sleman.
"Ini adalah pengalaman pertama saya mendapatkan komentar buruk dan itu rasanya sakit
Tapi aku pasti akan membuktikannya," tulis @kei_sano0403.
Selain Kei Sano, nasib Yevhen Bokhashvili juga ikut terancam.
Sebagai penyerang, pemain yang kerap disapa Baha ini justru masih mandul selama 10 caps-nya bersama PSS Sleman.
Baha hanya menyumbangkan satu assist untuk Super Elja.
Mandulnya striker asal Ukraina tersebut kemungkinan jadi alasan besar manajemen PSS Sleman tak puas dengan penampilan Baha.
Akhir-akhir ini, Baha juga tak pernah diberikan menit bermain yang banyak oleh Marian Mihail.
Kei Sano dan Baha hanya memiliki tiga pekan untuk membuktikan taji mereka bisa bertahan bersama PSS Sleman.
Menarik dinantikan, akankah PSS Sleman benar akan mendengar keresahan suporter untuk mendepak Kei Sano dan Baha?
Sebelumnya, PSS Sleman juga sempat diwarnai drama keinginan Pelatih Kepala, Marian Mihail yang mundur.
Bahkan Marian Mihail sudah berpamitan saat konferensi pers jelang tanding melawan Madura United Sabtu (23/9/2023).
“Sore hari ini adalah latihan terakhir saya, dan begitu juga besok adalah pertandingan terakhir saya bersama PSS,” terangnya dikutip dari rri.co.id.
Dalam pernyataan tersebut, Marian Mihail mengungkapkan pula alasan dirinya ingin mundur sebagai pelatih Super Elang Jawa.
Satu di antaranya adalah desakan dari suporter yang tak menyukai statistik yang selama ini ia gunakan.
“Karena saya merasa tidak pernah mendapat dukungan suporter, dan mereka tidak pernah menerima cara saya melatih."
"Tetapi, di mana pun saya melatih, saya selalu merasa bahagia dan memberikan kemampuan terbaik saya sepenuhanya dari hati yang terdalam,” lanjutnya.
Hal tersebut bermula dari Maria Mihail yang selalu memasang kiper asing Anthony Pinthus sebagai starter.
Suporter dinilai kurang puas dengan penjaga gawang asal Filipina tersebut.
Terlebih saat Pintus membuat blunder fatal yang menyebabkan PSS Sleman kalah di kandang Borneo FC.
Deretan desakan suporter telah memenuhi kolom komentar Instagram resmi @officialmarianmihail.
Suporter PSS Sleman menyebutkan Pinthus seharusnya digantikan oleh Ridwan.
"Are you satisfied with Anthony Pinthus, O coach who doesn't trust other players? You don't even hear our voices as PSS Sleman supporters. damn!"
"Coach!! (Sano > Haris/milla/todd ) Pinthus > M Ridwan)."
"Please rotasi player coach."
"Rotasi @pinthus1 out > @m21dwan in starter."
Meski sudah berpamitan di depan publik, dikabarkan manajemen PSS Sleman masih belum menerima pengunduran diri Marian Mihail.
Artinya laga kontra Madura United sore ini belum tentu menjadi laga terakhir bagi Marian Mihail.
Meski statusnya masih belum jelas, Marian Mihail tetap menginginkan kemenangan di laga hari ini.
Meski berhadapan dengan pemuncak klasemen, Marian Mihail ingin memperbaiki catatan kemenangan di kandang PSS Sleman.
“Madura United adalah tim yang sangat kuat dengan perolehan poin yang sangat banyak dibandingkan kami."
"Itulah yang menjadi motivasi bahwa setiap pertandingan di kompetisi ini sangat penting."
"Kami selalu bermain dengan motivasi tinggi untuk meraih kemenangan di setiap pertandingan,” tegasnya.
(Tribunnews/TribunJakarta)
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.