Pilpres 2024
Santer jadi Rebutan Ganjar dan Prabowo, Elektabilitas Khofifah Masih Rendah Versi Survei Poltracking
Sosok Khofifah yang merupakan representasi Nahdliyin dan memiliki basis suara di Jawa Timur jadi faktor yang membuat namanya diperebutkan antara kubu
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Nama Gubernur Jawa Timur, Khofiah Indar Parawansa saat ini santer dikabarkan menjadi rebutan kubu bakal capres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai sosok cawapres.
Sosok Khofifah yang merupakan representasi Nahdliyin dan memiliki basis suara di Jawa Timur jadi faktor yang membuat namanya diperebutkan antara kubu Ganjar dan Prabowo.
Apalagi Jawa Timur diprediksi merupakan salah satu battle zone panas pada Pilpres 2024 mendatang.
Kendati namanya santer diperebutkan sebagai cawapres, nyatanya berdasarkan hasil survei terkini yang dirilis Poltracking Indonesia, elektabilitas Khofifah masih sangat rendah.
Nama Khofifah berada di urutan 8 dari 11 nama yang disurvei dalam radar cawapres 2024.
Elektabilitas Khofifah hanya 3,7 persen. Nama dia hanya lebih baik dari Andika Perkasa 2,9 persen, Puan Maharani 1,7 persen, dan Airlanggar Hartarto 1,6 persen.
"Khofifah yang juga semakin hari semakin seksi, baik sebagai bacawapres atau ketua timses tapi angkanya di bawah 5 persen yakni di angka 3,7 persen," kata Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi saat merilis survei terbarunya bertajuk "Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres Cawapres 2024" secara daring, Sabtu (7/10/2023).
Sedangkan untuk elektabilitas cawapres tertinggi ditempati Erick Thohir sebesar 18,6 persen.
Kemudian disusul Sandiaga Uno 15,7 persen dan Ridwan Kamil 10,2 persen di tiga besar.
Di bawahnya ada Agus Harimurti Yudhoyono dengan 9,1 persen, diikuti Muhaimin Iskandar 7,6 persen, Gibran Rakabuming Raka 7,3 persen dan Mahfud MD 6,6 persen.
"Sedangkan 15 persen sisanya tidak menjawab," kata Arya.
Sementara itu, saat nama Gibran dihilangkan dari bursa cawapres karena umurnya belum memenui syarat berdasarkan aturan, elektabilitas Khofifah hanya naik 0,3 persen menjadi 4 persen.
Untuk diketahui, populasi survei Poltracking Indonesia ini adalah WNI yang sudah memiliki hak pilih.
Metode survei dengan cara wawancara tatap muka langsung dengan 1.220 responden terpilih pada 3-9 September 2023.
Metode sampel menggunakan multistage random sampling dengan surveyor dilakukan oleh minimal mahasiswa yang sudah mendapatkan pelatihan survei
Margin of error survei ini sekira 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.