Viral di Media Sosial

Sempat Ketemu Ronald Tannur, Ibunda Dini Sera Nangis: Kok Kamu Perlakukan Anak Saya Seperti Hewan?

Setelah Dini Sera tewas, Ronald Tannur rupanya sempat menghubungi adik korban, Elsa lewat Instagram.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Ibunda Dini Sera Afrianti, Tuti ternyata sempat bertemu dengan kekasih anaknya, Ronald Tannur sebelum dibawa polisi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ibunda Dini Sera Afrianti, Tuti ternyata sempat bertemu dengan kekasih anaknya, Ronald Tannur sebelum dibawa polisi.

Pertemuan itu terjadi di Surabaya ketika Tuti datang menjemput jasad putrinya yang meninggal dunia karena ulah Ronald Tannur.

Diketahui, Ronald Tannur merupakan anak anggota DPR RI bernama Edward Tannur yang menganiaya kekasihnya sampai tewas.

Penganiayaan terjadi di area Blackhole, Lenmarc Mall, Surabaya, Jawa Timur.

Setelah Dini Sera tewas, Ronald Tannur rupanya sempat menghubungi adik korban, Elsa lewat Instagram.

Elsa mengaku dimintai nomor telepon, lalu tak lama kemudian dihubungi Ronald Tannur.

"Dia telpon nangis, gak tahu nangis bohong, gak tahu. 'De awalnya aku minta maaf ya, kakak kamu meninggal di RS Surabaya, lambungnya katanya udah parah banget'," kata Ronald Tannur diceritakan Elsa dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (17/10/2023).

Kepada Elsa, Ronald Tannur mengaku sempat mengajak Dini Sera minum-minum sebelum akhirnya sang kekasih meninggal dunia.

"Cuma dua gelas katanya gak banyak, ternyata asam lambungnya parah banget," ujar Roland Tannur kepada Elsa saat itu.

Kabar meninggalnya Dini Sera langsung diberitahu Elsa kepada Tuti.

Tuti rupanya sempat dihubungi pihak kepolisian dan diminta datang ke Surabaya.

"Langsung mamah dan sepupu saya terbang ke Surabaya," ujar Elsa.

Cerita momen di Surabaya, Tuti mengaku langsung didampingi kuasa hukumnya bernama Dimas menuju Polres.

Ronald Tannur merupakan anak anggota DPR bernama Edward Tannur.
Ronald Tannur merupakan anak anggota DPR bernama Edward Tannur. (Kolase Tribunnews.com/DPR)

Dalam kondisi sakit, Tuti menyerahkan semuanya kepada sang cucu, Kiki yang kala itu mendampinginya dari Sukabumi.

"Saya udah pening kepala, syok juga. Sampai jam 2 malam di Polres, langsung ke autopsi," kata Tuti.

Dijelaskan Tuti, pihak rumah sakit meminta izin untuk mengotopsi jenazah Dini Sera kepada Tuti.

Tuti memberikan izin. Ia pun ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada sang putri.

"Harus kata saya, supaya ketahuan penyebab meninggalnya. Saya pengen lihat Dini katanya entar dulu mau diautopsi dulu," ujar Tuti.

Pagi harinya, Tuti kembali ke rumah sakit dan melihat jasad Dini yang selesai diautopsi.

Tuti ingat betul ada luka di dahu, dekat mata, hingga kepala putrinya.

"Saya nangis, saya peluk-peluk," kata Tuti.

Tuti mengaku sempat bertemu dengan Roland Tannur.

Momen itu terjadi sesaat sebelum Ronald Tannur dibawa polisi.

Kepada Tuti, Ronald Tannur sempat menyampaikan permintaan maafnya.

"Saya ngomong gini 'Kok kamu perlakukan anak saya seperti hewan, gimana sih kamu?' Pas udah ngomong gitu, langsung dibawa sama polisi (Ronald Tannur)," ucap Tuti.

Di sisi lain, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, penganiayaan itu dilatarbelakangi oleh rasa sakit hati usai keduanya terlibat cekcok.

Menurutnya, hal ini kemudian diperburuk dengan kondisi pelaku yang berada di bawah pengaruh minuman keras.

Dini Sera sempat dibawa ke RS Nasional Hospital Surabaya, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya akhirnya menetapkan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan kepada Ronald Tannur.

Ronald Tannur terancam penjara 15 tahun.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved