Cerita Kriminal

Kejanggalan Soal Pencairan Uang Rp 200 Juta, Jabatan di Yayasan Jadi Motif Pembunuhan di Subang?

Ada kejanggalan usai kasus tewasnya ibu dan anak di Subang. Yosef diketahui sempat meminta Yoris untuk mencairkan uang hingga Rp 200 juta.

|
TRIBUNMEDAN
Ilustrasi pembunuhan 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ada kejanggalan usai kasus tewasnya ibu dan anak di Subang.

Meski sudah dua tahun berlalu, teka-teki atas peristiwa itu masih juga belum menemukan titik terang.

Ada dugaan, bahwa Yayasan Bina Prestasi Nasional menjadi alasan atas peristiwa pembunuhan tragis yang terjadi pada tahun 2021 tersebut.

Yayasan ini diketahui dirintis oleh Yosef Hidayah yang merupakan ayah sekaligus suami korban, bersama dengan istri mudanya yakni Mimin.

Awalnya, Mimin menjabat sebagai bendahara di Yayasan tersebut.

Namun setelah dua tahun, posisinya digantikan oleh korban yaitu istri pertama Yosef, Tuti Suhartini.

Dilansir dari TribunewsBogor, sebelum pembunuhan terjadi Yoris yang juga merupakan anak Korban menjabat sebagai Ketua Yayasan.

Hal ini diungkapkan oleh Pengacara Yoris, Leni Anggraeni.

Sedangkan Yosef menjabat sebagai Dewan Pembina.

"Tuti (korban) bendahara, Amel (korban)sekretaris," papar Leni Anggraeni, seperti dikutip dari TribunnewsBogor.

Yoris sempat menduga, bahwa Mimin yang merupakan istri muda Yosef kesal dengan jabatan ibunya sebagai bendahara.

Sebab, dengan jabatan tersebut Mimin harus berurusan dengan Tuti setiap kali harus meminta uang.

Apalagi kata Yoris, sebagian staf di yayasan itu adalah keluarga Mimin.

"Kata Yoris, Mimin kesel kali minta uang teh harus ke mama terus kan mama bendahara. Mungkin yah," ungkap Leni.

Sekedar informasi, Tuti dan Amel yang merupakan ibu dan anak ditemukan tewas bersimpah darah di Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021 lalu.

Pasca peristiwa pembunuhan ternyata ada sebuah kejanggalan yang diungkap oleh Yoris.

Kata Yoris, beberapa waktu setelah peristiwa yang pembunuhan ibu dan adiknya itu, Yosef sempat meminta Yoris untuk mencairkan sejumlah uang.

Hal ini sontak membuat Yoris naik darah karena pemakaman ibu dan adiknya bahkan belum juga kering.

"(Yoris) ribut sama pak Yosef. 'Belum ge mamah udah bahas uang'. Makanya sama Yoris gak mau ikut campur urusan uang. Ada pencairan oleh orang pak Yosef. Ada Rp 200 juta,. Yoris gak ikutan," kata Leni.

"Udah ngomongin duit, 'Yoris coba cairkan itu uang'. Ini kan lagi sedih," tambahnya.

Sementara itu, kecurigaan tentang yayasan sebagai motif pembunuhan ini juga diungkap oleh pengacara Muhamad Ramdanu alias Danu, Achmad Taufan.

Danu juga merupakan salah satu tersangka yang ditetapkan polisi pada peristiwa pembunuhan ini, selain Yosef, Mimin, dan kedua anak mimin.

Dua tahun sudah kasus ini berlalu dan belum juga menemukan titik terang, Taufan menduga ini ada kaitannya dengan yayasan.

"Bongkar dulu yayasan, kalau sudah dibongkar baru ketahuan (motif kasus Subang)," kata Achmad Taufan, pengacara Muhamad Ramdanu alias Danu.

 

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Yayasan Motif Kasus Subang ? Rp 200 juta Cair Usai Pembunuhan Ibu dan Anak, Yosef Kini Jadi Ketuanya

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved