Danu Ungkap Kasus Pembunuhan Ibu Anak di Subang Karena Panggilan Hati, Tak Peduli Lagi Ancaman Yosef
Kuasa hukumnya, Achmad Taufan pun sempat menyayangkan, mengapa Danu tidak lebih cepat membongkar kasus ini.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
"Ternyata Danu dari hati terdalam terpanggil, dia akan berani datang ke Polda tanpa rencana, tanpa panggilan apapun. Benar-benar murni keterpanggilan Danu," sambungnya.
Sebelum menyerahkan diri ke polisi, Danu sempat meminta maaf kepada keluarga korban.
Sambil bersimbuh, Danu menangis dan meminta maaf karena terlibat dan menutupi kasus ini dua tahun lamanya.
Keputusan Danu sudah bulat, sepulang dari rumah keluarga korban, pemuda berusia 21 tahun itu langsung menyerahkan diri ke polisi.
Danu sudah tidak peduli lagi dengan ancaman dari Yosef.
Sebelumnya Danu mengaku tak bisa mengungkap kasus ini karena ada ancaman dari pelaku.
"Pagi setelah kejadian ada ancaman dari Yosef yang menyampaikan jangan sampai bocor, jangan sampai ketahuan," kata Achmad Taufan.
Pengakuan Danu sesuai dengan hasil otopsi dokter Hastry
Danu mengaku melihat Amel disiksa oleh Abi.
Dalam waktu yang bersamaan, Danu melihat Tuti sudah tak berdaya.
dokter Hastry dalam wawancaranya di YouTube Anjas Asmara menyebut, Tuti meninggal lebih dulu dibanding Amel.
dokter Hastry menuturkan bahwa luka-luka yang ada pada tubuh korban berasal dari benda tajam dan benda tumpul.
Untuk korban Tuti Suhartini terdapat luka di kepala, robek di bagian dahi, dan di bagian bibir.
Menurut dokter Hastry, dengan melihat luka itu dirinya meyakini bahwa saat dieksekusi Tuti tidak melawan.
"Kalau dari korban atau foto-foto saya lihat kayaknya Bu Tuti enggak ada perlawanan, mungkin enggak sadar ya," kata dia.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.