Kasus Cacar Monyet di Jakarta Utara Masih Nihil, Sudinkes Terus Tingkatkan Pengawasan

Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara memastikan hingga kini belum ditemukan kasus cacar monyet atau monkeypox di wilayah Jakarta Utara.

ISTIMEWA/FACE2FACE AFRICA
Kondisi kaki yang terserang virus cacar monyet atau monkeypox. Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara memastikan hingga kini belum ditemukan kasus cacar monyet atau monkeypox di wilayah Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara memastikan hingga kini belum ditemukan kasus cacar monyet atau monkeypox di wilayah Jakarta Utara.

Meski jumlah kasus teridentifikasi masih nihil, Sudinkes Jakarta Utara terus meningkatkan pengawasan terhadap sebaran virus tersebut.

Kasudin Kesehatan Jakarta Utara dr. Lysbeth Regina Panjaitan mengatakan, hingga hari ini belum ditemukan warga Jakarta Utara yang terjangkit cacar monyet.

"Jakarta Utara mungkin karena penderitanya mudah-mudahan tidak ada, sampai saat ini masih nol, baik suspect maupun terkonfirmasi," ucap Lysbeth, Rabu (25/10/2023).

Lysbeth mengatakan, meski belum ditemukan penderita cacar monyet di Jakarta Utara, pihaknya terus melakukan pengawasan sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan.

Setelah ada pasien cacar monyet yang terkonfirmasi di Indonesia, petugas langsung melakukan penyuluhan kewaspadaan di puskesmas dan rumah sakit.

"Kita melakukan penyuluhan, promosi kesehatan baik di puskesmas maupun di rumah sakit terkait untuk kewaspadaan monkeypox tersebut," jelas Lysbeth.

Seluruh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas maupun rumah sakit diminta tetap awas jika melihat gejala yang tampak pada tubuh penderita cacar monyet berupa ruam atau lesi.

"Monkeypox ini seperti cacar, berisi nanah, bisa mengelupas dan rontok. Yang agak khas, tidak hanya terdapat pada area wajah, telapak tangan, telapak kaki, tapi juga bisa di alat kelamin," paparnya.

Diketahui, virus monkeypox tidak hanya dapat menular antar manusia, namun juga antara hewan ke manusia.

Cara penularannya melalui sentuhan kulit, mulut dengan mulut, mulut ke kulit, termasuk juga kontak seksual atau kontak dengan alat seksual.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved