Jasad Ayah dan Balita Membusuk

Terkuak, Bos Travel Umrah Ngeluh Sakit Tenggorokan Sebelum Tewas Membusuk Bareng Anak di Rumah Koja

Hamka (50), pengusaha travel umrah yang tewas membusuk sempat mengeluhkan sakit tenggorokan kepada keluarganya sebelum ditemukan meninggal di Koja.

|
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menjelaskan update terkini kasus penemuan ayah-anak membusuk di Koja. Hamka (50), pengusaha travel umrah yang tewas membusuk sempat mengeluhkan sakit tenggorokan kepada keluarganya sebelum ditemukan meninggal di Koja. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Hamka (50), pengusaha travel umrah yang tewas membusuk di dalam rumahnya di Koja, sempat mengeluhkan sakit tenggorokan kepada keluarganya sebelum ditemukan meninggal.

Keluhan itu disampaikan Hamka pada tanggal 18 Oktober 2023 lalu.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, kala itu korban sempat berkomunikasi dengan keluarganya soal sakit yang ia rasakan.

"Penelusuran jejak kita sebelumnya, ada komunikasi antara korban dengan keluarganya, ada menyebutkan ada keluhan tentang sakit tenggorokan yang dia keluhkan," ucap Gidion di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023) sore.

Gidion menuturkan, informasi soal sakit tenggorokan itu akan ditelusuri apakah berkaitan dengan penyebab kematian Hamka.

Yang jelas, saat ini hasil autopsi menyatakan Hamka sudah tewas lebih dari 10 hari tanpa ada luka terbuka di jasanya.

"Ada darah di sekitar jasadnya, tetapi tidak ditemukan luka terbuka," ucap Gidion.

Polisi kembali mendatangi rumah tempat ditemukannya jenazah ayah dan anak yang tewas membusuk di Jalan Balai Rakyat, RT 06 RW 03 Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Minggu (29/10/2023) sore.
Polisi kembali mendatangi rumah tempat ditemukannya jenazah ayah dan anak yang tewas membusuk di Jalan Balai Rakyat, RT 06 RW 03 Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Minggu (29/10/2023) sore. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Di sisi lain, anak bungsu korban Abid Qushayyi Akma (2) yang juga ditemukan tewas dalam rumah tersebut diduga sudah meninggal lebih dari 3 hari.

Polisi mendapati ada sedikit luka lebam pada wajah balita Abid, namun belum dapat dipastikan penyebabnya.

"Ini kemudian kita harus melakukan uji kompetensi yang lain, antara lain adalah histopatologi forensik kemudian toksikologi forensik," jelas Gidion.

Diberitakan sebelumnya, ayah-anak tersebut ditemukan tewas dalam rumah 2 lantai di Jalan Balai Rakyat, RT 06 RW 03 Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (28/10/2023) pagi sekitar pukul 9.00 WIB.

Saat itu, warga didampingi aparat terpaksa mendobrak pintu karena sudah tak kuat mencium bau busuk yang menyengat dari rumah korban seminggu lebih.

Ketika masuk, warga mendapati ayah dan anak itu sudah tewas membusuk, sementara ibu dan anak sulung masih hidup namun kondisi kesehatannya memburuk.

Saat ini, ibu dan anak yang masih hidup juga masih menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologis di RS Polri Kramat Jati.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved