Pilpres 2024
3 Nama Besar Turun Gunung Menangkan Prabowo-Gibran di Jatim, Golkar Ungkap Khofifah Tidak Sendiri
Tiga nama besar sudah dipersiapkan akan turun gunung untuk memenangkan Prabowo-Gibran di Jawa Timur (Jatim)
TRIBUNJAKARTA.COM - Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming siap bertarung meraup suara di Jawa Timur (Jatim) demi memenangkan Pilpres 2024.
Tiga nama besar sudah dipersiapkan akan turun gunung untuk mengalahkan dua pasangan lain.
Jatim memang digadang-gadang akan menjadi penentu kemenangan pesta demokrasi tahun depan.
Koalisi PDIP, PPP, Hanura dan Perindo sampai memilih Menko Polhukam Mahfud MD, yang merupakan tokoh Madura dan kuat di kalangan Nahdlatul Ulama untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Sementara itu, capres Anies Baswedan juga memiliki cawapres yang memiliki basis massa besar di Jatim, yakni Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Di sisi lain, Gibran, pendamping Prabowo, bukanlah sosok yang memiliki rekam jejak elektoral di Jatim.
Namun tim pemenangan pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, Gelora, Garuda dan Prima) itu sudah mempersiapkan orang-orang kuat untuk menjadi juru kampanye di sana.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Maman Abdurahman, mengatakan, salah satu sosok yang akan membantu pemenangan Prabowo-Gibran di Jatim itu adalah Khofifah Indar Parawansa.
Sebagai Gubernur Jatim aktif sejak 2019 dan juga tokoh disegani di Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah dinilai bisa menjadi sosok kunci kemenangan bagi pasangan yang didukungnya.
"Yang pasti memang beliau (Khofifah) sedang kita persiapkan untuk ikut membantu kita memperkuat di wilayah Jawa Timur," kata Maman saat agenda bincang bersama media di Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (1/11/2023), dikutip dari Tribunnews.

Belakangan, Khofifah juga santer dikabarkan akan bergabung ke Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Tak hanya Khofifah, Maman membocorkan nama besar lainnya yang juga memiliki jejak elektoral besar di Jatim dan disebut siap memenangan Prabowo-Gibran.
Dia adalah Soekarwo, atau Pakde Karwo.
Pakde Karwo sudah sangat dikenal masyarakat Jatim.
Pria yang kini merupakan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu pernah menjabat Gubernur Jatim selama dua periode (2010-2019), sebelum Khofifah.
Partai Demokrat, rumah politik Pakde Karwo juga turut menjadi motor utama Prabowo-Gibran menguasai Jatim.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga disebut siap membantu kompatriotnya di militer, Prabowo.
"Ya. Nanti juga kita di sana akan dibantu oleh Pakde Karwo juga di wilayah Jawa Timur, dan perlu teman-teman ketahui kan selain Partai Golkar di sana kita kan ada figur Pak SBY dengan Partai Demokratnya yang itu juga akan ikut membantu memperkuat di Jawa Timur," kata dia.
Jatim Adalah Kunci
Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan mengapa Jatim menjadi kunci memenangkan Pilpres 2024.
Menurutnya, Jawa secara keseluruhan begitu penting pada setiap kontestasi politik nasional semata karena faktor jumlah pemilih.
"Jadi Jawa ini menjadi kunci semata-mata karena urusan Pemilu tidak bisa dilepaskan dari matematika, one person one vote one value. Pada titik di mana Jawa menyumbang hampir 60 persen dari total populasi pemilih di Indonesia. Maka siapa yang menguasai Jawa, dia menguasai Indonesia," papar Burhanuddin di program Sapa Indonesia pagi, Kompas TV, Selasa (3/10/2023).
KPU sendiri mentapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih.
Sebanyak 115.373.669 di antaranya berada di Jawa.
Jika dirinci, Banten sebanyak 8.842.646, DKI Jakarta 8.252.897 pemilih, jawa Barat 35.714.901 pemilih, Jawa Tengah 28.289.413 pemilih, DI Yogyakarta 2.870.974 pemilih dan Jawa Timur 31.402.838 pemilih.

Burhanuddin pun menjelaskan mengapa Jatim menjadi kunci pemenangan Pilpres 2024.
Semua itu tidak lepas dari persaingan ketat Prabowo dan Ganjar. Sedangkan Anies cenderung lemah di Jawa.
Berdasarkan survei pada medio Agustus-September 2023, di Jawa Tengah (Jateng) dan Yogyakarta, Ganjar unggul jauh atas Prabowo dan Anies.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu kerap menggabungkan wilayah Yogyakarta ke Jateng dalam hal pemetaan survei pemilih.
"Pertama Pak Ganjar unggul cukup telak 67 persen di Jawa Tengah, Pak Prabowo 22 persen, Pak Anies single digit di Jateng," kata Burhanuddin. Namun, kekalahan Prabowo di Jateng bisa dibayar dengan keunggulan di Jawa Barat (Jabar).
Memang keunggulan Prabowo tidak signifikan secara persentase, namun jumlah pemilih di provinsi yang berbatasan dengan Jakarta dan Banten itu paling banyak di Jawa.
"Keunggulan di Jawa Tengah yang diperoleh Mas Ganjar, per hari ini berdasarkan survei, itu bisa dikompensasi oleh kemenangan telak Pak Prabowo di Jawa Barat."
"Jadi per hari ini Pak Prabowo unnggul memang tidak setinggi perolehan (persentase) suara Mas Ganjar di Jawa Tengah, kisaran 45 sampai 47 persen keunggulan pak Prabowo, tapi Mas Ganjar lemah di Jawa Barat."
"Tapi jangan lupa, basis pemilih Jawa Barat itu jauh lebih besar ketimbang Jawa Tengah. Jadi meski tidak sampai 50 persen, dari segi populasi warga Jabar tadi langsung bisa mengkompensasi kekalahan Pak Prabowo di Jawa Tengah," jelas Burhanuddin.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.