Penampakan Toren Tempat Pria di Pesanggarahan Tewas, Terpaksa di Potong Demi Keluarkan Jasad Korban
Ipam Rahmat Hidayat (40) ditemukan tewas di dalam toren air berbahan stainless di sebuah rumah mewah di Jalan Duri Pulo, Pesanggrahan, Jakarta Selatan
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pria bernama Ipam Rahmat Hidayat (40) ditemukan tewas di dalam toren air berbahan stainless di sebuah rumah mewah di Jalan Duri Pulo, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (3/11/2023) malam.
Pantauan TribunJakarta.com sekitar pukul 19.30 WIB, belasan petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan dikerahkan untuk mengevakuasi jenazah korban.
Lima petugas Damkar berada di atas toren, sedangkan sisanya berada di bawah.
Evakuasi jasad Ipam berlangsung dramatis karena petugas pemadam kebakaran harus memotong toren air menggunakan gerinda.
“Iya, torennya dipotong setengah sama pemadam kebakaran,” ucap Beni salah seorang saksi.

Lalu jasad Ipam diturunkan menggunakan tali sling.
Jasad korban lebih dulu dimasukkan ke dalam kantong jenazah sebelum diturunkan ke bawah.
Kini, Ipam telah dibawa keluarganya untuk dikebumikan di Jombang, Jawa Timur.
Awalnya Sedang Bersihkan Toren
Beni mengatakan, Ipam kala itu tengah membersihkan toren air di rumah mewah tersebut mulai pukul 16.00 WIB.
Setelah 30 menit membersihkan toren air, Ipam tidak bersuara.
Alhasil, asisten rumah tangga (ART) dari kediaman tersebut, Endoh (48), meminta tolong Beni untuk mengeceknya.
"Mbaknya dari dalam minta tolong buat tengokin yang kerja di toren, si Ipam itu. Dia (Endoh) bilang sih sudah 30 menit di atas," kata Beni.
Sontak Beni langsung bergegas dan menaiki tiang toren air setinggi kurang lebih 7 meter tersebut.
Saat Beni melongok ke dalam toren air, ia terkejut karena Ipam sudah dalam kondisi tertelungkup.

"Posisinya sudah begitu, tertelungkup. Posisi air cuma tinggal dikit saja. Ya kurang lebih 30 centimeter airnya. Sudah mau kering," ucap Beni.
"Ya tinggal lumpur dan air deh. Posisi telungkup itu, muka sudah terendam sama air," tutur Beni.
Beni sempat berusaha meraih tangan Ipam. Hanya saja tidak tergapai.
Dengan begitu, Beni meminta tolong warga untuk mengevakuasi Ipam.
Sayangnya, hasil yang sama juga didapatkan mereka.
"Pegang tangannya juga sudah susah. Cari bantuan lagi, 2 orang naik ke atas, pingin angkat enggak kuat juga. Baru RT datang, pihak polsek juga datang, baru panggil damkar datang," ungkap Beni.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.