Jasad Ayah dan Balita Membusuk

Harmonisnya Keluarga Bos Travel Umrah di Koja, Tapi Istri Tak Lapor Saat Suami Tewas Sampai Membusuk

Warga mengungkap kehidupan rumah tangga Hamka dan Nur Hikmah harmonis dan sedang bahagia-bahagianya.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Kehidupan rumah tangga bos travel di Koja, Jakarta Utara Hamka (50) dan istrinya bernama Nur Hikmah (32) tampak harmonis. 

Seorang dokter yang pertama kali menangani Nur Hikmah, Diana mengatakan istri Hamka tersebut terlihat memprihatinkan.

Nur Hikmah bahkan mengaku tak kenal Hamka ketika ditanya sosok suaminya.

Sampai saat ini polisi masih menelusuri penyebab Hamka dan anak bungsunya tewas.

Polisi juga sedang mencaritahu mengapa Nur Hikmah memilih diam di rumah saat dua keluarganya itu tewas.

Kehidupan rumah tangga Hamka dan istrinya, Nur Hikmah tampak bahagia.
Kehidupan rumah tangga Hamka dan istrinya, Nur Hikmah tampak bahagia. (Kolase TribunJakarta)

Di sisi lain, Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menduga ada dua penyebab Nur Hikmah memilih membiarkan jasad suami dan anaknya.

Adrianus mengungkapkan alasan pertama yakni keluarga tersebut memutus hubungan dengan masyarakat luar.

"Maka dia kemudian, membiarkan saja suaminya seperti itu. Dia tidak mau minta tolong atau tidak mau memakamkan suaminya, ya didiamkan saja," kata Adrianus dikutip Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

Dugaan lainnya, kata Adrianus, kemungkinan istri Hamka mengalami gangguan jiwa.

Meski begitu, dugaan gangguan jiwa Nur Hikmah ini harus diteliti lebih lanjut untuk mengetahui kepastiannya.

"Yang kedua, dia membiarkan suaminya itu dalam rangka karena dia selama ini memiliki suami yang begitu dominan dan begitu menguasai," ujar Adrianus.

Oleh karena itu, Adrianus mengatakan istri Hamka tidak tahu lagi tindakan yang harus dilakukan saat suaminya meninggal dunia.

"Jadi, semacam anak ayam kehilangan induk untuk menghadapi suami yang sudah tiada dan dia not doing what to do," katanya.

Namun, Adrianus tidak menutup kemungkinan kedua analisisnya itu dialami Nur Himah.

Hal tersebut berakibat fatal karena Nur Hikmah tidak bisa menyediakan makanan untuk dua anaknya.

"Lalu kemudian, sebagaimana diberitakan oleh media, malanutrisi, seperti kekurangan gizi, seperti enggak makan selama beberapa hari bagi si sulung,"

"Bagi, anak yang bungsu, tentu tidak mendapatkan asupan makan, lebih fatal,"

"Maka kemudian dia meninggal dunia lebih cepat," pungkasnya.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved