Pilpres 2024
Bukan Takut, Relawan Justru Klaim Isu Politik Dinasti Bakal Untungkan Prabowo-Gibran
Isu dinasti politik masih mewarnai pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo. Relawan justru klaim isu politik dinasti bakal untungkan Prabowo-Gibran
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Isu dinasti politik masih mewarnai pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Alih-alih bakal menggerus elektabilitas Prabowo-Gibran, pendukung dari Aliansi Relawan Gibran (ARG) justru menganggap isu dinasti politik itu justru menguntungkan pihak mereka.
Sekretaris Nasional ARG yang juga Direktur Humas Haidar Alwi Institute, Sandri Rumanama mengatakan, pihaknya tak ambil pusing dengan isu politik dinasti.
"Biarkan saja mereka bermain main isu dengan bayangan mereka sendiri, isu politik dinasti justru menguntungkan kami para relawan untuk kerja dilapangan," kata Sandri, Kamis (9/11/2023).
Menurut Sandri, pihaknya jadi lebih muda menyosialisasikan sosok Gibran lantaran status cawapres itu yang merupakan anak Presiden Joko Widodo.
"Alhamdulillah ketika kami ke lapangan masyarakat langsung respon kami dengan baik, jadinya tak perlu bersusah payah mengenalkan sosok Gibran," ujarnya.
Sandri meyakini isu politik dinasti yang diarahkan kepada pasangan Prabowo-Gibran justru nantinya akan berbalik menggerus elektabilitas lawan politik pasangan itu.
Ia mengklaim semakin masif keluarga Jokowi diserang maka publik justru akan menaruh simpati kepada Gibran.
"Mereka rugilah sendiri, semakin Gibran dan pak jokowi diserang semakin hari dukungan ke bro Gibran semakin bertambah karena rakyat bersimpati pada keluarga pak presiden yang terus dizalimi oleh lawan politik," tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Jaringan Nasional Go Gibran Azwar Muhammad mengatakan, Gibran merupakan representasi anak muda yang dinilai bisa menjawab semua kebutuhan generasi muda.
Sebab, ia melihat anak muda saat ini sudah sangat jauh berbeda perkembangan maupun transformasi kehidupannya.
"Cita-cita anak-anak muda dulu ingin jadi presiden, insinyur, dokter. Nah kalau sekarang ada yang mau jadi youtuber, konten creator. Ini harus dijawab oleh para capres-cawapres.
Zaman sudah berubah sekarang. Nah, yang mampu menjawabnya ada pada Mas Gibran. Sosok anak muda yang benar-benar muda," kata Azwar dalam diskusi publik di kawasan Tebet Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).
Azwar menerangkan, anak-anak muda saat ini harus diberi ruang yang bagus untuk mereka berkembang.
Apalagi, Indonesia selalu disebut akan mengalami bonus demografi hingga 2045.
"Masak anak-anak muda ini mau dicekokin politik hanya kepentingan orang-orang tua, kan enggak mungkin. Harus ada cara baru untuk anak-anak muda ini," katanya.
Diketahui, meski diserang dengan tuduhan politik dinasti, pencalonan Gibran sebagai cawapres terus berjalan.
KIM selaku pengusung Prabowo-Gibran menegaskan tetap mencalonkan keduanya lantaran putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Keluarga (MKMK) tak membatalkan putusan MK mengenai batas usia capres cawapres.
Putusan MKMK hanya memberikan sanksi etik kepada hakim konstitusi serta mencopot Anwar Usman dari jabatan Ketua MK.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.