Pilpres 2024

TKN Prabowo-Gibran Gagal Paham Soal Pidato Megawati Singgung Ada Kecurangan di Pemilu 2024

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani tak paham pernyataan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menyinggung ada kecurangan Pemilu 2024.

Elga Hikari Putra/Tribunjakarta.com
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (tengah) memberikan pernyataan, Senin (13/11/2023) malam usai KPU RI resmi menetapkan paslon yang diusung KIM itu sebagai satu dari tiga paslon Pilpres 2024. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani mengaku tak paham dengan pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menyinggung ada kecurangan di Pemilu 2024.

"Saya tidak tahu apa yang dimaksud dengan kecurangan. Tapi yang pasti, kampanye belum dimulai. Hari ini baru penetapan Pasangan calon, besok pengambilan nomor urut.

15 hari kemudian baru ada kampanye dan seterusnya. Jadi kami terus terang tidak paham dengan apa yang dimaksud," kata Muzani di rumah relawan Prabowo-Gibran di Jalan S. Parman, Slipi, Jakarta Barat, Senin (13/11/2023).

Sebelumnya, saat menyampaikan pidatonya pada Minggu (12/11/2023) kemarin, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mencium aroma kecurangan Pemilu 2024.

Menurutnya, sinyal kecurangan itu terlihat dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan gugatan atas batas umur minimum peserta Pilpres 2024.

Putusan itu sendiri meloloskan sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka maju di Pilpres 2024 sebagai pendamping Prabowo Subianto.

Ia pun mengingatkan seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani masing-masing demi mendapatkan pemimpin terbaik yang benar-benar mewakili rakyat.

“Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi. Gunakan hak pilih-mu dengan tuntunan nurani,” ucapnya, Minggu (12/11/2023).

Presiden ke-5 RI ini pun minta masyarakat turut mengawal jalannya Pemilu 2024 untuk menciptakan pesta demokrasi yang jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia.

Mega juga mengingatkan masyarakat untuk tidak takut bersuara dan menyampaikan pendapat demi tetap tegaknya demokrasi.

“Jangan lupa, terus kawal demokrasi berdasarkan nurani. Terus kawal dan tegakkan demokrasi,” ujarnya.

“Sebab, kedaulatan rakyat harus terus kita junjung tinggi,” tambahnya menjelaskan.

Ia juga mewanti-wanti pemerintah untuk tidak mengintervensi masyarakat dalam menentukan pilihannya.

Mega ingatkan jangan sampai pemerintah saat ini menjadi otoriter seperti yang dulu pernah terjadi sebelum masa reformasi.

“Pemilu yang demokrasi, jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia harus dijalankan tanpa ada kecuali! Rakyat jangan diintimidasi seperti dulu lagi,” kata Megawati.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved