Pilpres 2024

Intip Tiga Sosok Pemegang Kendali Uang Timses Prabowo, Ganjar dan Anies: Ada Eks Bos Persija Jakarta

Tim sukses ketiga pasangan calon yang berlaga di Pilpres 2024 telah resmi dibentuk. Simak sosok pemegang kendali uang tiga pasangan capres-cawapres.

Kolase Foto TribunJakarta
Kolase Foto Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud MD. Tim sukses ketiga pasangan calon yang berlaga di Pilpres 2024 telah resmi dibentuk. Simak sosok pemegang kendali uang tiga pasangan capres-cawapres. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.con Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Tim sukses dari ketiga pasangan calon yang bakal berlaga di Pilpres 2024 telah resmi dibentuk.

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menjadi yang terakhir mengumumkan nama timsesnya yang dinamai Timnas AMIN.

Adapun paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD menamakan timsesnya sebagai Tim Pemenangan Nasional (TPN).

Sedangkan kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menamakan timsesnya dengan Tim Kampanye Nasional (TKN).

Nama-nama yang masuk dalam struktur timses ini pun akan diserahkan ke KPU RI.

Timnas AMIN dikapteni oleh eks perwira tinggi TNI AU, Muhammad Syaugi.

Sementara TPN dipimpin oleh Arsyad Rasyid dan TKN oleh Rosan Roeslani.

Selain jabatan ketua umum, yang cukup menarik dari struktur timses ketiga paslon yakni jabatan bendahara umum alias bendum sebagai orang yang mengatur pengendalian uang dan logistik dari masing-masing paslon.

Berikut ini TribunJakarta.com bakal menyoroti bendum dari ketiga timses dalam perhelatan pilpres 2024.

Orias Petrus Moedak Bendum TPN

Orias Petrus Moedak, tokoh asal NTT berlatar belakang akuntan yang telah berpengalaman menjadi pimpinan di sejumlah perusahaan menjadi narasumber dalam acara FKM Flobamora ketiga pada Sabtu (22/7/2023). 
Orias Petrus Moedak, tokoh asal NTT berlatar belakang akuntan yang telah berpengalaman menjadi pimpinan di sejumlah perusahaan menjadi narasumber dalam acara FKM Flobamora ketiga pada Sabtu (22/7/2023).  (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Di TPN Ganjar-Mahfud, jabatan bendahara dipegang oleh Orias Petrus Moedak.

Ia adalah pria kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 26 Agustus 1967.

Orias telah berpengalaman menjadi pimpinan di sejumlah perusahaan besar baik di Indonesia maupun luar negeri.

TribunJakarta.com pernah membuat profil Orias beberapa waktu lalu saat di acara Forum Komunikasi Masyarakat Flores, Sumba, Timor dan Alor (FKM Flobamora).

Orias merantau ke Jawa, tepatnya ke Garut, Jawa Barat saat SMA karena mendapatkan beasiswa dari pemerintah untuk melanjutkan sekolah di Pulau Jawa.

Saat lulus SMA, Orias ingin melanjutkan pendidikannya ke Institut Teknologi Bandung (ITB), namun takdir belum menyetujui impiannya kala itu. Akhirnya, Orias kemudian menjadi mahasiswa Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran Bandung.

Selulus kuliah, Orias mengawali karir profesional di sektor jasa keuangan dengan menjadi Senior Auditor KAP Santoso Harsokusumo, member of Ernst & Young International sejak tahun 1991-1994.

Orias juga pernah menjabat sebagai Direktur Corporate Finance PT Bahana Securities tahun 1994-2000.

Tak hanya di Indonesia, Orias juga pernah berkarir di Singapura dengan menjadi Managing Director Investement Banking Daiwa Capital Markets Singapore Ltd pada 2010-2014.

Kemudian, Orias kembali ke Indonesia karena diminta oleh Direktur Utama Pelindo II saat itu, RJ Lino.

Orias menjabat Direktur Keuangan Pelindo II pada tahun 2014-2016. Ia dipercaya mengelola perusahaan BUMN pengelola pelabuhan terbesar di Indonesia.

Selanjutnya, Orias dipromosikan menjadi Direktur Utama Pelindo III pada 2016-2017.

Setahun di Pelindo III, karier Orias Petrus Moedak pun berpindah industri, masih di perusahaan BUMN.

Ia menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), BUMN pertambangan batu bara.

Setelah setahun, karir Orias kian moncer dan menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Hanya butuh waktu 9 bulan di Inalum, Orias dipercayakan sebagai Wakil Direktur Utama PT Freeport Indonesia.

Tak sampai setahun, Orias Petrus Moedak memperoleh promosi menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero), holding dari BUMN pertambangan.

Selain menempati jabatan direktur, Orias juga menjabat komisaris sejumlah perusahaan, di antaranya Komisaris Independen PT Rukun Raharja, Jakarta hingga saat ini.

Thomas Djiwandono Bendum TKN

Bendahara Umum Partai Gerindra Thomas Djiwandono di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu,(2/1/2019).
Bendahara Umum Partai Gerindra Thomas Djiwandono di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu,(2/1/2019). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Sementara itu, di struktur TKN Prabowo-Gibran, jabatan bendum dipegang oleh Thomas Muliatna Djiwandono.

Ia diketahui merupakan keponakan Prabowo Subianto.

Dikutip dari laman resmi Partai Gerindra, Thomas Muliatna Djiwandono merupakan Bendahara DPP Partai Gerindra sejak 2014.

Thomas Muliatna Djiwandono yang akrab dipanggil Tommy lahir di Jakarta pada 7 Mei 1972 atau saat ini berusia 52 tahun.

Ia lahir dari pasangan Soedrajat Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati.

Soedrajat Djiwandono merupakan Gubernur Bank Indonesia di masa orde baru.

Sementara Biantiningsih merupakan kakak kandung Prabowo Subianto.

Gede Widiade Bendum Timnas AMIN

Pengusaha asal Surabaya, Gede Widiade mengumumkan mundur dari jabatan Direktur Utama Persija Jakarta di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2019).
Pengusaha asal Surabaya, Gede Widiade mengumumkan mundur dari jabatan Direktur Utama Persija Jakarta di Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/WAHYU SEPTIANA)

Sementara itu, Timnas AMIN menunjuk Gede Widiadae sebagai bendum.

Gede diketahui merupakan nama yang cukup dikenal di dunia sepak bola tanah air.

Pria asal Surabaya keturunan Bali itu diketahui pernah menjabat sebagai bos di sejumlah klub besar tanah air.

Yang paling dikenal ketika Gede menjabat sebagai Direktur Utama Persija Jakarta.

Saat Gede menjabat bos Persija, Macan Kemayoran berada di puncak kejayaan dengan meraih juara Liga 1 2018 serta Piala Presiden 2018.

Saat itu, Anies Baswedan tengah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sehingga hubungan keduanya cukup dekat.

"Pengusaha dan pernah memimpin 7 klub di Liga Indonesia dari berbagai kasta kompetisi.

Membawa Persija Jakarta menjadi juara di tahun 2018.

Pemilik puluhan lapangan sepakbola di Indonesia yang dapat digunakan oleh anak-anak Indonesia untuk berlatih," berikut profil Gede Widiade saat diumumkan sebagai bendum Timnas AMIN.

Sehari sebelum diumumkan sebagai bendum Timnas AMIN, Gede Widiade mengumumkan mundur dari kepemilikan Persiba Balikpapan yang sedang terperosok di Liga 2.


Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved