Viral Ibu Hamil Antre 2 Jam Ikut Cegah Stunting di Depok: Cuma Dapat 3 Potong Nugget, Tak Ada Minum

Kisah viral ibu hamil di Gandul, Cinere, Depok yang mengantre hampir 2 jam saat mengikuti program pencegahan stunting. Ia cuma dapat 3 potong nugget.

Kolase Foto Tribun Jakarta/Wartakota/Dok
Kolase Foto menu cegah stunting tiga potong nugget dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mari Liziawati. Kisah viral ibu hamil di Gandul, Cinere, Depok yang mengantre hampir 2 jam saat mengikuti program pencegahan stunting. Ia cuma dapat 3 potong nugget. 

"Tidak ada air minum yang disediakan selama nunggu di situ. Kagetnya, pas makanan datang cuma 3 biji nugget di dalam toples," katanya.

Kekagetan sang ibu bukan hanya disitu saja.

Ia juga diminta mengembalikan toples plastik untuk isi ulang nuget keesokan harinya.

"Anehnya, toplesnya suruh di balikin buat isi ulang besok. Suami saya komplen, nunggu selama itu gak ada air minum segelas pun, dan yang ditunggu-tunggu datang, itu pun cuma makan yang Alhamdulillah sering kita kasih untuk makan anak saya," ujarnya.

Dikeluarkan dari Grup WA

Karena komplain ke petugas Posyandu, bumil tersebut mengaku dikeluarkan dari grup Whatsapp ibu-ibu hamil yang mendapatkan tambahan menu pencegah stunting.

"Di hari selanjutnya, saya gak dibolehin datang lagi sama suami dan saya dikeluarin dari grup WA," kata sang ibu.

Alasan dikeluarin dari grup WA, kata sang ibu, karena suaminya di tanggal 11 November 2023 komplain ke kader posyandu.


"Ini sebenarnya program apaan dan kenapa kita nunggu sampai selama itu sementara yang ditunggu cuma sekedar nuget 3 biji. Kalo memang ini dari Dinkes kenapa kader-kader tidak menjelaskan kandungan gizi dari naget yang tadi dibagi," katanya.

Menurut sang ibu, suaminya juga meminta video proses pembuatan nuget tersebut apakah layak dimakan atau tidak.

"Suami saya juga minta video proses pembuatan nuget tersebut apakah layak untuk dimakan (higenis) apa tidak, tapi jawabannya tidak ada soalnya nagetnya ini buatan rumahan bukan olahan pabrik," kata sang ibu/

Sejak suaminya komplain itulah, kata sang ibu, ia dikeluarkan dari grup dan tidak lagi ikut program tersebut.

"Semenjak komplain, sorenya saya di keluarin dari grup WA dan anak saya sudah tidak diikutkan program ini. Ini di Posyandu kawasan Gandul Cinere," katanya.

Sorotan DPRD Kota Depok

Anggota DPRD Depok Yeti Wulandari geram karena menu stunting di Depok cuma senilai Rp 18.000 per orang, menunya cuma nasi dan sayur sop saja.
Anggota DPRD Depok Yeti Wulandari geram karena menu stunting di Depok cuma senilai Rp 18.000 per orang, menunya cuma nasi dan sayur sop saja. (WartaKotalive.com/ Hironimus Rama)

DPRD Kota Depok menyoroti makanan tambahan bagi anak-anak yang mengalami stunting di Kota Depok.

Menu yang dibagikan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok ini dinilai tidak memenuhi standar gizi.

Wakil Ketua DPRD Kota Depok Yeti Wulandari mengaku menerima keluhan dari kader-kader Posyandu terkait pembagian makanan tambahan bagi anak-anak penderita stunting ini.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved