Viral Ibu Hamil Antre 2 Jam Ikut Cegah Stunting di Depok: Cuma Dapat 3 Potong Nugget, Tak Ada Minum
Kisah viral ibu hamil di Gandul, Cinere, Depok yang mengantre hampir 2 jam saat mengikuti program pencegahan stunting. Ia cuma dapat 3 potong nugget.
"Saat saya datang ke acara Posyandu, kader-kader Posyandu mengeluh soal makanan tambahan tersebut," kata Yeti di Gedung DPRD Kota Depok, Cilodong, Selasa (14/11/2023).
Menurut informasi yang didapatnya dari para kader Posyandu, menu makanan tambahan hari pertama hanya berisi nasi dan sayur sop.
"Hari kedua saat saya datang ke Posyandu, menu yang disiapkan hanya dua bungkus otak-otak," jelasnya.
Baca juga: APBD Perubahan Jakarta Bertambah Rp 28 Miliar, Sebagian untuk Penanganan Kemiskinan dan Stunting
Yeti menilai menu yang diberikan oleh Pemkot Depok tidak sesuai dengan besaran anggaran yang dialokasikan yaitu Rp 18.000 per orang.
"Dengan anggaran seperti itu, seharusnya bisa diberikan menu yang lebih baik. Makanan tambahan itu tidak harus karbohidrat, tetapi bisa berupa telur atau susu," ucapnya.
Para kader Posyandu, lanjut Yeti, malu untuk membagikan makanan tambahan kepada keluarga sasaran stunting karena makanan yang jauh dari nilai gizi.
"Ini yang menjadi keluhan para kader Posyandu. Apalagi mereka setiap hari keliling untuk membagikan makanan tambahan ini," papar anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra ini.
Yeti meminta Dinas Kesehatan Kota Depok untuk mengevaluasi dan mengawasi program pembagian makanan tambahan ini.
"Kalau kita mau bikin program mengurangi stunting, seharusnya tahu makanan bergizi itu seperti apa," imbuhnya.
Reaksi Dinas Kesehatan Depok
Keluhan warga terkait program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita penderita stunting di Kota Depok direspon dinas kesehatan.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan pemberian makanan tambahan ini sudah sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan.
"PMT ini sudah sesuai petunjuk teknis dari Kemenkes. PMT ini harus pangan lokal. Jadi kita tidak memberi PMT dari pabrikan seperti biskuit, susu dan lain-lain," kata Mary di Kantor PWI Kota Depok, Jl. Melati Raya No.3, Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Rabu (15/11/2023).
Dia menjelaskan PMT harus diolah dari pangan untuk dikonsumsi balita yang mengalami persoalan gizi.
"Pemberian PMT lokal ini disertai edukasi. Kita kerja sama dengan Ocan Bananas (Ojek Cantik Bawa Makanan untuk Balita Stunting) untuk distribusinya," paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.