Tumbang Tak Sadarkan Diri, Tragis Murid SMPN 7 Kota Bekasi Tewas Usai Main Kuda Tomprok di Sekolah

Murid SMPN 7 Kota Bekasi bernama Muhammad Alfiansyah meninggal dunia usai main kuda tomprok di sekolah pada Jumat (17/11/2023) lalu.

SRIPOKU.COM/ANTONI AGUSTINO
Ilustrasi mayat. Murid SMPN 7 Kota Bekasi bernama Muhammad Alfiansyah meninggal dunia usai main kuda tomprok di sekolah pada Jumat (17/11/2023) lalu. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Murid SMPN 7 Kota Bekasi bernama Muhammad Alfiansyah meninggal dunia usai main kuda tomprok di sekolah pada Jumat (17/11/2023) lalu.

Alfian diduga menderita cedera pada bagian sekitar pungung saat bermain kuda tomprok bersama teman sekelasnya.

Pihak sekolah sempat membawa Alfian ke Rumah Sakit Primaya, Bekasi, tetapi nahas nyawanya tidak tertolong.

Kepala SMPN 7 Kota Bekasi Sukamto mengatakan, permainan kuda tomprok dimainkan Alfian dan teman-temannya saat jam pembelajaran selesai.

"Setelah kegiatan pembelajaran selesai, jadi sebenarnya siswa diajak untuk menunaikan salat Jumat, pada saat jeda istirahat itulah mereka main kuda tomprok," kata Sukamto, Senin (20/11/2023).

Sukamto menjelaskan, pada bermain kuda tomprok Alfian tiba-tiba tumbang. Teman-temannya langsung melaporkan kejadian tersebut ke guru.

Kondisi Alfian saat baru tumbang tidak sadarkan diri, pihak sekolah bergegas membawa bocah kelas delapan itu ke rumah sakit.

"Temannya melapor ke gurunya, langsung dilakukan tindakan di rumah sakit, pihak dokter langsung menyatakan siswa kami meninggal dunia," ucapnya.

Sukamto memastikan, tidak ada darah atau luka terbuka di tubuh Alfian. Namun, dia tidak dapat memastikan apa penyebab meninggalnya.

"Polisi sudah melakukan olah TKP, mungkin akan diperjelas oleh beliau (pihak kepolisian). Tapi setahu saya cuma jatuh tengkurap aja," terangnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Warsim Suryana mengatakan, pihaknya sangat berduka atas kejadian yang menimpa siswa bernama Alfian.

"Kami dalam hal ini Disdik Kota Bekasi berduka sedalam-dalamnya, kami juga mengimbau sekolah, para guru memilah permainan yang tidak berisiko," kata Warsim.

Seluruh sekolah di Kota Bekas, lanjut dia, ditekankan untuk meningkatkan pengawasan melalui pembentukan satgas agar kejadian serupa tidak terulang.

"Kita akan buat surat edaran ke sekolah agar meningkatkan pengawasan, karena ini merupakan kejadian yang menjadi bahan evaluasi," tegas dia.


Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved