Tangis Ibunda Cerita Anaknya Disiksa Perkara Tolak Masuk Geng Motor: Dipaksa Makan Sandal Berlumpur

Muhammad Habib (14), siswa kelas 1 MAN 1 Medan disiksa karena diduga menolak masuk geng motor. Ia dipaksa minum air ludah dan makan sandal berlumpur.

Kolase Foto Tribun Jakarta/TribunMedan
Kolase Foto siswa kelas 1 MAN 1 Medan, Muhammad Habib (14) diduga menjadi korban penyiksaan karena tidak mau masuk geng motor. Ia dipaksa minum air ludah dan makan sandal berlumpur. 

TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN - Tangis Khairani Anwar pecah saat menceritakan insiden yang dialami sang anak, Muhammad Habib (14), siswa kelas 1 MAN 1 Medan.

Habib mengalami penyiksaan setelah diduga menolak masuk geng motor berisikan pelajar MAN 1 Medan dan alumni sekolah tersebut.

Aksi keji yang diterima anaknya yakni dipukuli, dipaksa makan sandal berlumpur hingga makan daun serta minum air yang telah diludahi oleh 20 orang.

Bahkan Muhammad Habib sempat diancam dibunuh.

"Anak saya kan baru masuk kelas 1 dan anak sekolah SMA negeri 6 ada mantan anak didik saya, itulah kawan Habib. Mereka gak senang habib berteman dengan anak SMA negeri 6,"kata Khairani Anwar, Sabtu (25/11/2023).

Khariani pun menceritakan penyiksaan lain yang diterima anaknya.

KASUS BULLYING DI MEDAN: Tangis pilu seorang ibu yang tahu anaknya dibully oleh teman sekolah hingga alumni. Bahkan tangan sang anak dibakar dan dipaksa minum air ludah pelaku. Bullying ini diketahui dialami Muhammad Habib (14), siswa MAN 1 Medan, Kamis (24/11/2023). (Tribun Medan/Fredy Santoso)
KASUS BULLYING DI MEDAN: Tangis pilu seorang ibu yang tahu anaknya dibully oleh teman sekolah hingga alumni. Bahkan tangan sang anak dibakar dan dipaksa minum air ludah pelaku. Bullying ini diketahui dialami Muhammad Habib (14), siswa MAN 1 Medan, Kamis (24/11/2023). (Tribun Medan/Fredy Santoso) (Tribun Medan/Fredy Santoso)

Punggung telapak tangan Habib disundut besi kunci kendaraan yang sebelumnya dibakar menggunakan korek api hingga berbentuk huruf PA.

Penganiayaan ini diduga karena alumni maupun siswa yang tergabung ke dalam geng tak senang karena Habib berteman dengan siswa SMA lainnya yang dianggap musuh dari pelajar MAN 1 Medan.

Padahal, kata pembina rumah Tahfizh Quran Anwar Saadah, anaknya berteman dengan pelajar sekolah lain lantaran pelajar itu alumni tahfizh nya, dimana itu muridnya.

Mengenai ancaman pembunuhan terhadap anaknya, Khariani mengatakan adanya tawaran lain agar hal itu tak terjadi.

Habib harus menjebak temannya yang berada di sekolah lain supaya datang.

Tapi hal itu ditolak korban sehingga ialah yang disiksa sampai memar dan luka-luka.

"Karena si Habib gak tega. Dari hatinya dia gak mau karena takut kawannya mati."

Usai mengalami dugaan penyiksaan, Habib mengalami sejumlah memar di kepala, luka di bibir dan melepuh di tangan sebelah kanan akibat disundut besi panas.

Terkait luka luar sudah diobati, namun keluarga juga berencana memeriksa bagian dalam karena anaknya dipaksa minum air yang sudah diludahi sekitar puluhan orang.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved