Liga 1
Radja Nainggolan Gabung Bhayangkara di Liga 1, Tapi Ogah Main Saat Degradasi, Sumardji Beri Garansi
Pemain sepak bola asal belgia, Radja Nainggolan bakal berseragam Bhayangkara FC di putaran kedua Liga 1 2023/2024.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pemain sepak bola asal belgia, Radja Nainggolan bakal berseragam Bhayangkara FC di putaran kedua Liga 1 2023/2024.
Bergabungnya Radja Nainggolan ke Bhayangkara FC menjadi kejutan tersendiri di sepak bola Indonesia.
Sebab, nama besarnya yang pernah memperkuat Inter Milan dan AS Roma menjadi daya tarik besar Radja Nainggolan masih mau bermain di kompetisi Liga 1.
COO Bhayangkara FC, Sumardji, mengatakan terdapat kesepakatan khusus saat merekrut Radja Nainggolan.
"Jadi kesepakatan kami di awal komunikasi, baik itu awalnya antar agen itu menyelesaikan di musim kompetisi Liga 1 di putaran kedua ini," ungkap Sumardji.
Namun, Radja Nainggolan mendapatkan opsi perpanjangan kontrak apabila posisi Bhayangkara FC aman di akhir musim ini atau tak terdegradasi ke Liga 2 2024/25.
Mantan pemain AS Roma ini didatangkan dalam misi untuk menyelamatkan posisi Bhayangkara FC di klasemen.
Seperti diketahui, saat in The Guardians menjadi juru kunci di klasemen yaitu posisi ke-18, sampai pekan ke-20.
"Opsinya akan diperpanjang kalau posisi Bhayangkara FC itu boleh dikatakan masih bisa bertahan di Liga 1," tutur Sumardji.
Sumardji pun mengklaim bahwa pemain berusia 35 tahun itu telah siap membantu Bhayangkara keluar dari situasi pelik ini.

Sampai pekan ke-20, Bhayangkara FC baru mencatatkan satu kemenangan. Sisanya, The Guardians mencatatkan tujuh hasil imbang dan 12 kekalahan.
"Atas dasar kondisi di zona merah (degradasi) itu, Radja berjanji kepingin membantu bagaimana supaya Bhayangkara FC bisa lepas dari situasi sulit ini," ucap Sumardji.
"Itu kesepakatan dan janji si Radja sendiri kepada saya. Karena saya berbicara juga dengan Radja," imbuhnya.
Proses Radja Nainggolan Bergabung ke Bhayangkara FC
COO Bhayangkara FC, Sumardji membongkar proses klubnya melobi Radja Nainggolan.
Mantan Pilar AS Roma dan Inter Milan mencuri perhatian publik saat datang ke Indonesia serta bergabung dengan Bhayangkara FC.
Sumardji mengatakan bahwa proses lobi Radja Nainggolan itu tak terjadi secara tiba-tiba. Namun, memang sudah disiapkan dengan matang.
Puncaknya adalah pada saat Radja Nainggolan menjadi ambassador Piala Dunia U-17 Indonesia, awal November lalu.

"Jadi kami mengambil Radja Nainggolan itu prosesnya sebenarnya bukan ujug-ujug begitu ya," kata Sumardji.
"Prosesnya Radja Nainggolan sebagai ambassador timnas U-17, ketika itu kami berbincang bincang gitu ya, kebetulan ada agennya. Kami juga ada agen yang berbicara antara agen ini," sambungnya.
Pria yang juga anggota Polri itu menyebut bahwa Radja Nainggolan tetap sepakat meski Bhayangkara saat ini terjerembab di posisi juru kunci.
"Waktu berjalan dan pada akhirnya menemui satu titik ya satu titik kesepakatan dan akhirnya Radja juga mau datang walaupun kondisi Bhayangkara kondisinya boleh dikatakan saat ini ada di zona merah," ungkap Sumardji.
Respons Erick Thohir

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir turut menanggapi kabar bergabungnya eks pemain AS Roma itu ke Bhayangkara FC.
Menurut Erick, hadirnya Radja Nainggolan di klub Bhayangkara FC bakal berdampak kepada kompetisi Liga 1.
Terlebih pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut menginginkan kompetisi sepakbola Indonesia bisa jadi Liga terbaik se-Asia Tenggara.
Dengan kehadiran pemain-pemain level internasional seperti Radja semakin membawa liga meningkat levelnya di dunia internasional.
“Saya apresiasi keputusan Radja Nainggolan. Kehadirannya di Liga 1 pastinya semakin membuat liga ini semakin baik,” kata Erick Thohir.
“Seperti yang sudah berulang kali saya tekankan bahwa kita harus menjadikan Liga Indonesia adalah Liga terbaik di Asia Tenggara, yang dikelola secara profesional."
"Tidak boleh ada pengaturan skor dan yang tak kalah penting, semua penonton dan suporter, harus pulang selamat sampai di rumah,” sambungnya.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.