Tak Tega Lihat Anak Pelaku, Alasan Sopir Truk Cabut Laporan Pengerusakan Oknum Buruh di Cikarang

Sopir truk korban pengerusakan oknum buruh di Cikarang resmi cabut laporan. Alasannya karena tak tega lihat anak istri pelaku.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Pebby Adhe Liana
Istimewa Instagram @bekasiinfo_id
sopir truk engkel jadi bulan-bulanan massa buruh di Kabupaten Bekasi, Kamis (30/11/2023). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG SELATAN - Joshua Fernando Manurung, sopir truk korban pengerusakan oknum buruh di Cikarang saat demo kenaikan UMK 2024, memilih cabut laporan polisi karena alasan yang sangat menyentuh. 

Nando sapaan akrab korban, mengatakan bahwa laporan kasus pengerusakan itu resmi dicabut pada Rabu (7/12/2023). 

Sebelum laporan dicabut, pihaknya dengan sejumlah terlapor sepakat untuk berdamai dengan syarat ganti rugi kerusakan truk miliknya. 

"Mereka sudah mengakui keselahan, dan untuk ganti rugi kerusakan, mereka mengganti kerusakan mobil saya nantinya," kata Nando. 

Nando memastikan, langkah yang diambil untuk mencabut laporan murni keinginan dia dengan berbagai alasan. 

Salah satunya, terkait nasib anak istri terduga pelaku apabila kasus hukum ini terus diproses.

"Kenapa saya mencabut laporan, karena saya tidak sanggup atau tidak bisa membayangkan nasib dari istri dan anak anak dari terduga pelaku," jelas dia. 

Sebagai informasi, dua orang terduga pelaku sempat mendatangi kediaman Nando untuk meminta maaf. 

Tak sendirian, terduga pelaku datang dengan membawa anak dan juga istrinya.

"Anak-anaknya (pelaku) masih kecil, saya dirumah juga punya anak kecil, bahkan istri saya juga dalam kondisi mengandung," jelas dia. 

Atas dasar itu, Nando tidak sanggup jika harus melihat anak istri terduga pelaku kehilangan sosok ayah selama menjalani persidangan sampai vonis penjara. 

"Saya bayangkan bila mereka di penjara bagaimana nasib anak istri mereka," ucapnya. 

Nando menilai, ada ketulusan dari yang bersangkutan saat meminta maaf ketika kedua belah pihak bertemu.

Hal ini yang kemudian membuat Nando berbesar hati untuk berdamai.

"Saya melihat ketulusan minta maaf mereka, saya merasa harus berbesar hati untuk memaafkannya," tegas dia. 

Sempat jadi bulan-bulanan oknum buruh

Nando merupakan sopir truk engkel yang jadi bulan-bulanan massa aksi buruh di Kawasan Industri EJIP, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (30/11/2023). 

Ketika itu, ia menjadi sasaran pengerusakan oleh massa aksi saat tengah terjebak macet.

Peristiwa ini rupanya dipicu karena masalah sepele.

Nando yang saat kejadian terjebak macet akibat aksi, sempat berkata ke massa dengan kalimat 'terima kasih mas sudah menutup jalan'. 

Kata-kata tersebut rupanya membuat massa tersinggung.

Mobil Nando lalu dikejar dan dihajar massa menggunakan batu. 

Aksi tersebut pun viral di media sosial.

Setelah menjadi sasaran bulan-bulanan, Nando kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Selatan. 

Selang beberapa hari pasca-kejadian, Polsek Cikarang Selatan meringkus tiga orang pelaku dan ditahan di mapolsek. 

Ketiganya terancam pidana pengerusakan, namun laporan polisi telah resmi dicabut sehingga ketiganya kini telah dibebaskan. 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved