Ayah Banting Anak di Muara Baru
Awan Sering Dapat Perlakuan Kasar Dari Ayahnya Semasa Hidup, Petugas PPSU Lihat Banyak Bekas Luka
Usman pelaku ayah yang banting anak kandung hingga tewas kerap berbuat kasar, PPSU ungkap bekas luka di tubuh korban.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Awan bocah 10 tahun yang tewas usai dubanting ayahnya ternyata sering mengalami luka pada tubuhnya.
Hal tersebut diungkapkan Konedy, salah satu petugas PPSU Kelurahan Penjaringan yang sudah mengenal Awan selama 2 tahun belakangan.
Ia mendapati, banyak bekas luka terdapat pada bagian tubuh bocah malang tersebut sebelum akhirnya tewas di tangan ayahnya sendiri.
Diduga, luka tersebut diakibatkan penganiayaan yang dilakukan Usman.
Terlebih, Usman dikenal sebagai sosok yang kasar dan pemarah.
Semasa hidup, Konedy bercerita, bocah kecil itu sering menemuinya dan petugas PPSU baik di jalanan tempat mereka bekerja maupun di kantor kelurahan.
Menurut Konedy, Awan adalah anak yang periang, namun sering menutupi masalah pribadinya.
Suatu ketika, Konedy memperhatikan ada luka di perut Awan.
Kondisi luka di perut Awan itu, cukup parah. Ciri-cirinya seperti bekas luka bakar.
"Saya lihat kondisi perutnya ada bekas luka bakar," kata Konedy, Jumat (15/12/2023).
Kepada Konedy, Awan mengakubekas luka di perutnya terjadi karena pernah terkena air panas.
Tak cuma luka bakar, Konedy juga sering melihat ada bekas luka di kepala Awan.
Namun setiap didesak, Awan selalu menjawab luka itu akibat terjatuh saat bermain.
"Di kepalanya juga banyak bekas luka. Dia bilangnya bekas luka habis main, jatuh gitu, dia tutup-tutupi," ucap Konedy.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.