Persija Jakarta
Thomas Doll Lagi Girang, Persija Bisa Menang dari PSS dengan Bantuan Tenaga Muda, Masa Depan Cerah
Pemain muda Persija Jakarta mendapatkan apresiasi khusus dari sang pelatih Thomas Doll, usai bermain di Liga 1 pekan 23.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pemain muda Persija Jakarta mendapatkan apresiasi khusus dari sang pelatih Thomas Doll, usai bermain di Liga 1 pekan 23.
Apresiasi itu diberikan usai pemain mudanya membantu Persija Jakarta menang 1-0 atas PSS Sleman, dalam duel pekan ke-23 yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).
Dalam duel tersebut, adaa tiga pemain berusia di bawah 23 tahun yang dipercaya Thomas Doll untuk tampil sebagai starter.
Mereka adalah Rayhan Hannan yang baru berusia 19 tahun, Dony Tri Pamungkas (18 tahun), dan pemain Asean Oliver Bias (22 tahun).
"Kami memiliki banyak pemain muda di lapangan, Dony, Hanan, saya pikir mereka masih sangat-sangat muda, Oli (Oliver Bias) juga di sayap masih muda," kata Thomas Doll.
Dalam duel terakhir di tahun 2023 itu, para pemain tersebut kembali berhasil memukau.
Ketiga pemain di atas memang akhir-akhir ini sudah mulai mendapatkan kepercayaan dari Thomas Doll.
Menurut juru taktik asal Jerman itu, kemampuan dan kepercayaan diri Rayhan Hannan dan kolega terus meningkat dari pertandingan ke pertandingan.
"Mereka belajar dari pertandingan ke pertandingan. Saya senang, kami selalu yakin untuk bisa memenangkan pertandingan ini," ujar Thomas Doll.
Selain tiga pemain di atas yang menjadi starter di laga tersebut. Persija juga menurunkan dua pemain muda lainnya menjadi pemain pengganti.

Dua pemain itu adalah Akbar Arjunsyah (22 tahun) dan Sandi Samosir (21 tahun).
Sekadar informasi, dengan kemenangan ini, Persija Jakarta naik satu peringkat menjadi duduk di urutan ke-8 klasemen sementara pekan ke-23.
Tim berjuluk Macan Kemayoran itu mendulang 32 poin, hasil dari tujuh kemenangan, 11 hasil imbang, dan menelan lima kekalahan.
Pelatih Persija Puji Kinerja Wasit
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, mengaku puas dengan kepemimpinan wasit di laga kontra PSS Sleman.
Pada duel pekan ke-23 itu, laga Persija kontra PSS Sleman dipimpin oleh wasit asal Jepang, Futoshi Nakamura.
Pertandingan ini berakhir dengan kemenangan tim tuan rumah, Persija, lewat gol semata wayang melalui penalti di menit akhir babak kedua.
Ondrej Kudela yang menjadi algojo berhasil membawa Persija menang tipis 1-0 dalam duel yang tersaji di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).

Namun, Thomas Doll menegaskan bahwa ia puas dengan kinerja wasit bukan karena memberikan 'voucher penalti' ke timnya.
"Saya sempat berbicara dengan wasit di akhir laga, bukan karena dia memberikan penalti," tegas Thomas Doll setelah pertandingan.
"Saya menilai performanya benar-benar bagus, saya juga melihat perfoma wasit asing di laga Persib Bandung melawan Persik kediri," sambungnya.
Pelatih yang pernah menukangi Borrusia Dortmund itu mengatakan bahwa Futoshi Nakamura, sangat profesional kala memimpin pertandingan.
Selain itu, Futoshi Nakamura dinilai Thomas Doll bisa menguasai ritme pertandingan sehingga bisa mengambil keputusan secara tepat.
"Dia sangat profesional, semuanya bisa dikendalikan di lapangan oleh wasit asing tersebut. Dia bisa menentukan mana yang benar-benar pelanggaran atau tidak," ujar Thomas Doll
Kendati demikian, Thomas Doll mengatakan bahwa pernyataannya itu bukan untuk merendahkan kualitas wasit lokal Indonesia.
Pelatih berusia 57 tahun itu berharap wasit-wasit Indonesia bisa belajar banyak dari kepemimpinan wasit asing.
"Saya berharap semua bisa belajar banyak dari wasit-wasit asing tersebut. Ini bukan berarti memojokkan wasit Indonesia," kata Thomas Doll.
"Tapi saya melihat semua pemain respek sama wasit, wasit pun juga terlihat lebih tenang dan saya senang melihatnya," imbuhnya.
Pelatih dan Pemain PSS Sentil Keputusan Wasit
Hal berbeda dilontarkan oleh Pelatih PSS Sleman, Risto Vidakovic.
Dia tampak tak puas dengan kepemimpinan Futoshi Nakamura.

Risto tak legawa dengan keputusan wasit yang memberikan penalti ke Macan Kemayoran.
Pada duel pekan ke-23 itu, laga Persija Jakarta kontra PSS Sleman dipimpin oleh wasit asal Jepang, Futoshi Nakamura.
Pertandingan ini berakhir dengan kemenangan tim tuan rumah, Persija, lewat gol semata wayang melalui penalti di menit akhir babak kedua.
Ondrej Kudela yang menjadi algojo berhasil membawa Persija menang tipis 1-0 dalam duel yang tersaji di di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).
Risto mengatakan seharusnya Super Elja - julukan PSS, setidaknya bisa mencuri satu poin dalam pertandingan ini.
Namun, Risto tampak tak puas dengan keputusan wasit yang memberikan penalti ke Macan Kemayoran.
"Saya bangga dengan perjuangan para pemain, mereka memberikan 100 persen, memberikan segalanya," kata Risto.
"Namun sayang kami tidak beruntung, sebenarnya kami layak mendapatkan satu poin dari pertandingan ini, tapi wasit dari Jepang yang memimpin laga ini memberikan penalti di akhir pertandingan," jelasnya.
Risto pun mengaku dengan berat hati harus menerima keputusan wasit asal Negeri Sakura itu.
"Saya juga tidak tahu kenapa kita mendapat hal tersebut (penalti) tapi kami harus menerima, karena kami tidak bisa berbuat apapun mengenai hal itu," ungkap Risto.
Hal senada dilontarkan oleh pemain senior PSS Sleman, Esteban Vizcarra.
Pemain berusia 37 tahun itu mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit.
Bahkan, Esteban Vizcarra sampai berspekulasi bahwa mungkin Futoshi Nakamura takut dengan tekanan suporter Persija.
"Soal wasit saya sudah bilang, kami kecewa dengan keputusan penalti di menit akhir dan tidak penalti untuk kami," ujar Esteban.
"Saya pikir itu tidak bagus untuk kita, tidak tahu apa dia takut sama suporter atau apa, saya tidak tahu. Tapi kami kecewa sama wasit," jelasnya.
Baca artikel menarik TribunJakarta lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.