Relawan Ungkap RS Indonesia di Gaza Sempat Bertahan 12 Hari Pakai Genset Bahan Bakar Minyak Goreng
Relawan ungkap detik-detik menegangkan di Palestina. RS Indonesia sempat bertahan 12 hari pakai genset bahan bakar minyak goreng.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK GEDE - Relawan MER-C Farid Zanzabil Al-Ayubi menceritakan detik-detik mencekam saat dirinya betugas di Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina.
Farid diketahui baru tiba di Indonesia, setelah dievakuasi dari Gaza beberapa waktu lalu.
Dijumpai di acara penyerahan bantuan donasi dari Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Graha Alawiyah, Pondok Gede, Kota Bekasi, Farid menceritakan pengalaman mencekam dirinya saat masih berada di Gaza.
Salah satu cerita yang paling dia ingat, ialah saat ketegangan terjadi antara Hamas dan Israel tepatnya di bulan November 2023 lalu.
Farid merupakan seorang relawan Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertugas di RS Indonesia di Gaza sejak empat tahun silam.
Saat itu kata dia, pasokan listrik sempat terhenti akibat situasi darurat di Gaza.
Alhasil, genset menjadi sumber pasokan listrik utama selama situasi belum kondusif.
"RS Indonesia memiliki genset untuk menghidupi listrik, dan genset itu nyala terus selama kurang lebih sebulan dan pasokan solar lama-lama menipis," kata Farid di Bekasi.
Keadaan makin parah, lantaran suplai bantuan terhenti.
Perbatasan Rafah Mesir akses satu-satunya jalur logistik tersebut saat itu ditutup.
"Bantuan solar yang masuk ke Gaza tertahan di perbatasan Rafah Mesir karena bantuan gak boleh masuk sama pihak Israel," ucapnya.
Dikatakan, RS Indonesia saat itu berada diambang kelumpuhan operasional.
Bahan bakar solar untuk menghidupi genset juga kian menipis.
"Hari terus berganti solar pun terus menipis, bagaimana jadinya rumah sakit tidak ada listrik, sedangkan banyak korban luka-luka butuh perawatan," ucapnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.