Persija Jakarta

Wasit Jepang yang Dipuji Thomas Doll Bermasalah, PSS Tak Terima Mau Lapor PSSI, Persija Kena Sorot

Kubu PSS Sleman tak terima dengan keputusan yang dibuat Futoshi Nakamura dan berencana melaporkan sang wasit ke PSSI.

|
Editor: Wahyu Septiana
PSSI
Futoshi Nakamura bertugas memimpin di Liga 1 - Kubu PSS Sleman tak terima dengan keputusan yang dibuat Futoshi Nakamura dan berencana melaporkan sang wasit ke PSSI. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Wasit asal Jepang yang memimpin pertandingan Persija Jakarta vs PSS Sleman, Futoshi Nakamura mendapatkan sorotan.

Keputusan yang dibuat Futoshi Nakamura mendapatkan sorotan dari kubu PSS Sleman.

Kubu PSS Sleman tak terima dengan keputusan yang dibuat Futoshi Nakamura dan berencana melaporkan sang wasit ke PSSI.

Diketahui, Futoshi Nakamura dipercaya oleh PSSI memimpin pertandingan Persija Jakarta vs PSS Sleman di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (16/12/12023).

Kubu PSS Sleman menilai wasit yang memimpin laga ini bekerja kurang maksimal.

Di pertandingan itu, terdapat beberapa keputusan yang dibuat Futoshi Nakamura dipermasalahkan PSS Sleman.

Pertama yakni pada menit ke-74 saat tendangan pemain PSS, Abduh Lestaluhu mengenai tangan Hansamu Yama di kotak penalti.

Wasit tidak menganggap kondisi tersebut handball dan meneruskan laga.

"Padahal dalam aturan terbaru IFAB (Badan Aturan Sepak Bola Internasional), menyentuh bola dengan tangan/lengan ketika hal itu membuat badan mereka menjadi lebih besar secara tidak natural," tulis pernyataan resmi PSS Sleman.

"Seorang pemain dianggap membuat badan mereka menjadi lebih besar ketika posisi tangan/lengan tidak menjadi sebuah konsekuensi atau justifikasi pergerakan badan sang pemain dalam situasi spesifik itu," sambung pernyataan PSS Sleman.

Selanjutnya pada menit ke-91 saat wasit memberikan penalti pada Persija.

Wasit Asal Jepang Futoshi Nakamura memberi teguran kepada pemain PSS Sleman Jonathan Ezequiel Bustos di pertandingan Persija Jakarta vs PSS Sleman di Stadion Patriot Chandrabhaga, Sabtu (16/12/2023)
Wasit Asal Jepang Futoshi Nakamura memberi teguran kepada pemain PSS Sleman Jonathan Ezequiel Bustos di pertandingan Persija Jakarta vs PSS Sleman di Stadion Patriot Chandrabhaga, Sabtu (16/12/2023) (TOMMY NICOLAS/BOLASPORTCOM)

Saat itu Thales Lira dianggap melanggar Marko Simic di kotak penalti.

PSS menilai pemainnya tersebut hanya berusaha membuang bola dan tanpa adanya kontak untuk membuat Simic terjatuh.

"Simic terlihat menarik baju Thales agar dia terjatuh. Posisi Thales terlihat jelas hanya ingin membuang bola, namun wasit Futoshi tetap memberikan penalti kepada Persija," lanjut PSS.

Pada menit ke-97 penyerang PSS, Ajak Riak diganggu oleh pemain Persija yang membuatnya gagal menerima bola.

Hal tersebut seharusnya masuk dalam pelanggaran karena Ajak dihalangi dengan cara ditarik bagian bajunya.

Namun, wasit Futoshi tetap pada keputusan awal.

Pelatih PSS, Risto Vidakovic juga sempat melakukan protes pada sesi jumpa pers pasca laga.

"Kami tidak tahu penyebabnya wasit asal Jepang tersebut memberikan penalti untuk tuan rumah di akhir pertandingan," kata Risto Vidakovic.

Pelatih baru PSS Sleman berpasport Serbia, Risto Vidakovic memimpin jalannya latihan saat jeda internasional Liga 1 2023/2024 di Lapangan Pakembinangun (16/11/2023).
Pelatih baru PSS Sleman berpasport Serbia, Risto Vidakovic memimpin jalannya latihan saat jeda internasional Liga 1 2023/2024 di Lapangan Pakembinangun (16/11/2023). (PSSleman.id)

Setelah wasit Futoshi Nakamura dianggap bekerja kurang maksimal, PSS segera melayangkan protes ke PSSI.

Mereka meyakini bahwa pada laga tersebut Super Elang Jawa mendapatkan kerugian yang cukup besar.

"Setelah kejadian ini, manajemen PSS akan melayangkan surat resmi terkait kerugian yang dialami."

"Harapannya, hal-hal seperti ini tidak lagi terjadi di kemudian hari mengingat perjuangan untuk mendapatkan poin demi poin dilakukan dengan usaha maksimal."

"Akan sangat menyakitkan jika harus dicederai dengan keputusan-keputusan yang merugikan tim," tutup PSS.

Thomas Doll Puji Wasit Jepang

Di sisi lain, pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll malah memuji kepemimpinan wasit Futoshi Nakamura.

Thomas Doll menegaskan bahwa ia puas dengan kinerja wasit bukan karena memberikan 'voucher penalti' ke timnya.

Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll memberikan instruksi di sisi lapangan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll memberikan instruksi di sisi lapangan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023). (Media Persija)

"Saya sempat berbicara dengan wasit di akhir laga, bukan karena dia memberikan penalti," tegas Thomas Doll setelah pertandingan.

"Saya menilai performanya benar-benar bagus, saya juga melihat perfoma wasit asing di laga Persib Bandung melawan Persik kediri," sambungnya.

Pelatih yang pernah menukangi Borrusia Dortmund itu mengatakan bahwa Futoshi Nakamura, sangat profesional kala memimpin pertandingan.

Selain itu, Futoshi Nakamura dinilai Thomas Doll bisa menguasai ritme pertandingan sehingga bisa mengambil keputusan secara tepat.

"Dia sangat profesional, semuanya bisa dikendalikan di lapangan oleh wasit asing tersebut. Dia bisa menentukan mana yang benar-benar pelanggaran atau tidak," ujar Thomas Doll

 

Kendati demikian, Thomas Doll mengatakan bahwa pernyataannya itu bukan untuk merendahkan kualitas wasit lokal Indonesia.

Gelandang Persija Jakarta, Maciej Gajos berusaha menghalau bola dari pemain PSS Sleman, Kim Kurniawan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (16/12/2023).
Gelandang Persija Jakarta, Maciej Gajos berusaha menghalau bola dari pemain PSS Sleman, Kim Kurniawan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (16/12/2023). (Instagram @persija)

Pelatih berusia 57 tahun itu berharap wasit-wasit Indonesia bisa belajar banyak dari kepemimpinan wasit asing.

"Saya berharap semua bisa belajar banyak dari wasit-wasit asing tersebut. Ini bukan berarti memojokkan wasit Indonesia," kata Thomas Doll.

"Tapi saya melihat semua pemain respek sama wasit, wasit pun juga terlihat lebih tenang dan saya senang melihatnya," imbuhnya.

Pelatih dan Pemain PSS Sentil Keputusan Wasit

Hal berbeda dilontarkan oleh Pelatih PSS Sleman, Risto Vidakovic.

Dia tampak tak puas dengan kepemimpinan Futoshi Nakamura.

Risto tak legawa dengan keputusan wasit yang memberikan penalti ke Macan Kemayoran.

Pada duel pekan ke-23 itu, laga Persija Jakarta kontra PSS Sleman dipimpin oleh wasit asal Jepang, Futoshi Nakamura.

Pertandingan ini berakhir dengan kemenangan tim tuan rumah, Persija, lewat gol semata wayang melalui penalti di menit akhir babak kedua.

Pelatih baru PSS Sleman berpasport Serbia, Risto Vidakovic memimpin jalannya latihan saat jeda internasional Liga 1 2023/2024 di Lapangan Pakembinangun (16/11/2023).
Pelatih baru PSS Sleman berpasport Serbia, Risto Vidakovic memimpin jalannya latihan saat jeda internasional Liga 1 2023/2024 di Lapangan Pakembinangun (16/11/2023). (PSSleman.id)

Ondrej Kudela yang menjadi algojo berhasil membawa Persija menang tipis 1-0 dalam duel yang tersaji di di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).

Risto mengatakan seharusnya Super Elja - julukan PSS, setidaknya bisa mencuri satu poin dalam pertandingan ini.

Namun, Risto tampak tak puas dengan keputusan wasit yang memberikan penalti ke Macan Kemayoran.

"Saya bangga dengan perjuangan para pemain, mereka memberikan 100 persen, memberikan segalanya," kata Risto.

"Namun sayang kami tidak beruntung, sebenarnya kami layak mendapatkan satu poin dari pertandingan ini, tapi wasit dari Jepang yang memimpin laga ini memberikan penalti di akhir pertandingan," jelasnya.

Risto pun mengaku dengan berat hati harus menerima keputusan wasit asal Negeri Sakura itu.

"Saya juga tidak tahu kenapa kita mendapat hal tersebut (penalti) tapi kami harus menerima, karena kami tidak bisa berbuat apapun mengenai hal itu," ungkap Risto.

Hal senada dilontarkan oleh pemain senior PSS Sleman, Esteban Vizcarra.

Pemain berusia 37 tahun itu mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit.

Bahkan, Esteban Vizcarra sampai berspekulasi bahwa mungkin Futoshi Nakamura takut dengan tekanan suporter Persija.

Pemain Sriwijaya FC, Esteban Vizcarra.
 Esteban Vizcarra. (Sriwijaya Post/Rahmad Zilhakim)

"Soal wasit saya sudah bilang, kami kecewa dengan keputusan penalti di menit akhir dan tidak penalti untuk kami," ujar Esteban.

"Saya pikir itu tidak bagus untuk kita, tidak tahu apa dia takut sama suporter atau apa, saya tidak tahu. Tapi kami kecewa sama wasit," jelasnya.

Baca artikel menarik TribunJakarta lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved