Pertamina Dapat Jutaan Barel Minyak di Bekasi, Warga: Pembebasan Lahan Dibayar Rp230 Ribu Per-Meter
Warga bercerita soal pembebasan lahan lokasi temuan cadangan minyak oleh Pertamina di Bekasi. Kala itu, warga ungkap dibayar Rp 230 ribu permeter.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBELANG - Heboh kabar adanya penemuan cadangan minyak oleh Pertamina di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Lahan yang sebelumnya berfungsi sebagai area persawahan, rupanya berpotensi menyimpan jutaan barel.
Lokasi penemuan cadangan minyak itu, berada di Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 PT Pertamina EP Regional Jawa Subholding Upstream Tambun Fild, yang berlokasi di Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi.
Nisa Ketua RT 02 RW 01 wilayah setempat mengatakan, sejarah penemuan potensi cadangan minyak ini sebenarnya sudah berlangsung cukup lama.
Proses pencarian potensi cadangan minyak itu pernah dilakukan dengan cara bom dinamit.
Ketika itu, warga sudah mendapatkan sosialisasi terlebih dahulu.
"Udah lama kalau untuk eksplorasi kalau enggak salah tahun 2019," kata Nisa, Kamis (21/12/2023).
"Waktu itu kan ada pengeboman kecil di sawah, dari ujung sana sampe ujung sana makanya sekarang realiasi nemu titiknya udah digunakan sama BUMN," ujarnya.
Kompensasi untuk warga yang terdampak saat proses eksplorasi juga sudah diberikan oleh PT Pertamina.
Kompensasi itu mencakup ganti rugi kerusakan rumah seperti retak atau sebagainya akibat pencarian potensi cadangan minyak tersebut.
Sementara untuk proses pembebasan lahan, sebelumnya sudah dilakukan musyawarah antara pihak PT Pertamina, pemilik lahan serta perangkat desa.
"Luasnya itu kurang lebih 5 hektar, sudah dibeli sama pemerintah, ada sebagian warga sini (pemilik tanah) ada sebagian warga luar kampung," jelas dia.
Dia menuturkan, sempat terjadi perdebatan terkait masalah harga.
Musyawarah dilakukan untuk mencari titik temu melibatkan pihak pemilik, desa dan Pertamina.
Lanjut dia, warga ketika itu tidak dilibatkan dalam hal penentuan harga.
"Kalau di sini bagi saya itu (harganya) gelap, saya gak tahu lagi itu awalnya bersikukuh masalah harga, kita gak tahu itu berapa harganya tahu-tahu udah dipatok," tuturnya.
Sementara itu, seorang penggarap lahan bernama Masdi, mengatakan bahwa Pertamina membayar biaya pembebasan lahan Rp230 ribu per meter.
Lahan garapan miliknya yang dibebaskan untuk sumur East Pondok Aren Pertamina, seluas 5000 meter.
"Pokoknya sekitar dibayarnya Rp230 ribu per meter, kalau area jalan mahalan cuman ini mah dikit," kata Masdi.
Sedangkan sisanya, lahan persawahan milik beberapa warga dengan total keseluruhan seluas 5 hektar.
Masdi tak menapik sempat ada perbedaan pendapat terkait harga pembebasan lahan.
Namun kata dia, prosesnya dapat diselesaikan melalui musyawarah.
"Pengennya si waktu itu (warga) ada yang Rp500 ribu ada yang pengen Rp300 ribu (per meter) kan musyawarah dulu," terang dia.
Sebelumnya diberitakan, telah ditemukan cadangan minyak dan gas (migas) yang jumlahnya puluhan juta barel di Tambelang Bekasi.
Hal ini dibenarkan oleh Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi, Muharram Jaya Panguriseng.
Kepastian temuan cadangan minyak ini setelah Pertamina melakukan Uji Alir Produksi (Drill Stem Test/DST) sumur EAC-001.
"Nama sumurnya adalah East Pondok Aren. Alhamdulillah discovery dari DST dua, saat ini proses untuk DST yang ketiga secara hitungan cepat. DST dua ini kita punya cadangan di tempat. Tes nya itu sekitar 92,27 juta barel. Secara recovery itu sekitar 22,78 juta barel oil pump," kata Muharram.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.