Leher Terjerat di Kramat Jati, Gitaris Band Minta Pemprov DKI Tertibkan Kabel Semrawut

Gitaris band, Dwi Yudha Prawira yang menjadi korban kecelakaan kabel semrawut meminta Pemprov DKI Jakarta segera menertibkan kabel udara.

TribunJakarta.com/Bima Putra
Ruas Jalan Raya Bogor lokasi Dwi Yudha Prawira menjadi korban kecelakaan kabel fiber optik, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (29/12/2023). Gitaris band, Dwi Yudha Prawira yang menjadi korban kecelakaan kabel semrawut meminta Pemprov DKI Jakarta segera menertibkan kabel udara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Gitaris band Usman Hamid and The Blackstones, Dwi Yudha Prawira yang menjadi korban kecelakaan kabel semrawut meminta Pemprov DKI Jakarta segera menertibkan kabel udara.

Yudha meminta Pemprov DKI Jakarta segera menertibkan seluruh kabel udara yang semrawut agar tidak lagi warga yang menjadi korban kecelakaan sebagaimana dialami dirinya.

Yakni saat lehernya terjerat kabel fiber optik saat mengemudikan sepeda motor di Jalan Raya Bogor, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu (23/12/2023) sekira pukul 18.50 WIB.

"Masukan saya kabel-kabel internet itu kalau bisa di bawah tanah saja. Karena enggak cuman di Jakarta Timur (yang semrawut) saja, di Jakarta Selatan juga," kata Yudha, Sabtu (31/12/2023).

Menurutnya hingga kini masih banyak ruas jalan di Jakarta yang kabel udaranya semrawut, tapi justru hanya ditangani dengan cara digulung sehingga tak menyelesaikan masalah.

Pernyataan Dinas Bina Marga DKI Jakarta yang menyatakan hendak menertibkan seluruh jaringan kabel udara hingga kini tidak terealisasi, padahal jumlah korban kabel semrawut kian bertambah.

Sejak kasus kecelakaan kabel semrawut pada 5 Januari 2023 di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan yang dialami mahasiswa Universitas Brawijaya, Sultan Rifat Alfatih.

Kemudian kasus kecelakaan kabel semrawut pada 29 Juli 2023 di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat yang menewaskan seorang pengemudi ojek online (Ojol), Vadim.

Atas hal tersebut Yudha meminta Pemprov DKI Jakarta segera menertibkan kabel udara semrawut sehingga tidak ada korban, terlebih sampai mengakibatkan luka berat dan kehilangan nyawa.

"Pemprov DKI Jakarta lebih cepat menyelesaikan itu agar enggak ada korban lagi. Biar enggak ada kecelakaan lagi. Soalnya ini kan nyawa, kabel kena leher kalau enggak mati, cacat," ujar Yudha.

Dia juga berharap seluruh perusahaan pemilik kabel udara di Jakarta agar memperhatikan standar operasional prosedur ketika melakukan pengerjaan terkait kabel udara.

Hal ini berkaca pada kasus kecelakaan dialaminya di Jalan Raya Bogor, di mana kabel fiber optik tiba-tiba jatuh menjuntai ketika teknisi perusahaan pemilik kabel sedang melakukan pengerjaan.

Yudha yang sedang mengemudikan sepeda motor pun tak sempat mengetahui adanya pengerjaan karena saat kejadian para teknisi diduga tidak memasang rambu-rambu peringatan.

"Perusahaan kasih tahu buat para teknisi. Kalau ada pengerjaan kabel paling tidak pasang rambu-rambu, atau paling tidak ada salah satu di antara mereka yang kasih rambu dari jauh," tutur Yudha.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved