Tersembunyi di Pinggir Makam Keramat, Warung Tuman Nyaris Tak Pernah Sepi Pengunjung

Warung Tuman nyaris tak pernah sepi pembeli. Walau lokasinya di pinggir makam kramat, Warung Tuman berhasil mencuri perhatian penikmat kuliner.

TribunJakarta
Warung Tuman terinspirasi dari suasana oasar tradisional tempo dulu. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Warung Tuman, sebuah rumah makan unik di kawasan BSD, Tangerang Selatan, nyaris tak pernah sepi pengunjung.

Padahal lokasi warung makan ini begitu tersembunyi tepatnya di samping makam keramat, Kampung Ciater Tengah, BSD.

Banyaknya penikmat kuliner yang datang ke Warung Tuman bukan tanpa sebab.

Suasananya yang unik serta menu makanan yang lezat dan jarang ditemui, menjadi salah satu daya tarik Warung Tuman di mata pengunjung.

Eko Sulistyanto selaku pemilik rumah makan tersebut mengungkapkan, konsep Warung Tuman sendiri memang terinspirasi dari pasar-pasar tradisional di daerah Jawa.

Dimana pasar tersebut memiliki suasana yang sederhana di tengah perkampungan, namun tetap ramai.

Hal ini lah yang ingin ditonjolkan Eko lewat suasana di Warung Tuman.

Ia berupaya menghadirkan atmosfer seperti di perkampungan tempo dulu, dengan suasana yang hijau namun guyub.

Warung Tuman, rumah makan tersembunyi di pinggir makam keramat, Kampung Ciater Tengah, BSD, Tangerang Selatan.
Warung Tuman, rumah makan tersembunyi di pinggir makam keramat, Kampung Ciater Tengah, BSD, Tangerang Selatan. (TribunJakarta)

"Jadi layoutnya seperti di pasar. Ada lorongnya, ada kebunnya, jadi saya menghadirkan suasana kampung yang otentik. Idenya ini ketemu di tengah jalan," kata Eko bercerita.

Saat masuk ke area Warung Tuman, pengunjung pertama kali disambut dengan pohon-pohon bambu besar di halaman pendopo.

Terkadang, di area ini juga digelar pertunjukan budaya untuk menghibur pengunjung.

Seperti ada yang main musik tradisional, atau bahkan tari-tarian.

Detail bangunan, hingga meja dan kursi yang dibuat dari bambu dan kayu menambah kesan sederhana yang kental dengan suasana perkampungan.

Walau lokasinya berada di samping makam keramat, Warung Tuman seolah menghilangkan kesan horor di wilayah tersebut.

Saat TribunJakarta.com datang Selasa (26/12/2023) lalu, Warung Tuman ramai didatangi pengunjung.

Kata Eko, Warung Tuman pertama kali dirintis sejak tahun 2012 silam.

Kala itu, Warung Tuman masih sekadar warung nasi pinggir jalan yang hanya berjualan dengan menggunakan tenda.

Barulah sekitar 2019, Warung Tuman mulai menempati bangunan sederhana tak jauh dari lokasinya yang sekarang.

Sekitar satu tahun usaha tersebut berjalan, Warung Tuman akhirnya kembali pindah ke tempat yang lebih luas yakni di lokasi saat ini, dengan konsep yang sekarang.

Eko menyebut, pemilihan lokasi yang berada di pinggir makam keramat itu awalnya hanya kebetulan.

Eko mengaku sangat menyukai alam dan pepohonan. Di sisi lain, konsep Warung Tuman yang dihadirkan Eko juga ingin menonjolkan suasana asri khas perkempungan.

"Ya kebetulan, yang banyak pohonnya deket kuburan. Walaupun awalnya eksperimen juga, antara yakin gak yakin," kata Eko.

Walau lokasinya tersembunyi, konsep yang dibawa oleh Eko rupanya disambut baik oleh para penikmat kuliner.

Apalagi dalam menu yang disajikan, Eko memilih beberapa sajian yang jarang ditemui di warung makan lainnya.

Kata Eko, istrinya lah yang memiliki andil besar dalam sajian-sajian yang dihidangkan di warung makan miliknya itu.

Warung Tuman
Warung Tuman (TribunJakarta)

Adapun untuk menunya, Warung Tuman menghadirkan kombinasi masakan Sumatera Barat dan juga Jawa dengan resep keluarga yang sudah turun temurun.

"Ketika saya memilih tempat yang sembunyi gini, saya bilang ke istri 'kita cara ngundang orangnya susah nih' Gimana cara ngundang orangnya kalau tersembunyi," kata Eko.

"Lalu, saya bilang sama istri 'cari makanan spesial yang gak ada di tempat lain sehingga orang terpaksa harus datang ke tempat ini untuk menikmati menu yang disiapkan itu,"

"Karena istri saya backgroundnya minang, akhirnya dia hidupkan kembali resep keluarganya dia yang selama ini nyaris punah. Menu-menu yang sudah tidak lagi banyak oranh masak, bahkan di warung-warung Padang juga gak ada," ungkapnya.

Beberapa menu yang jadi andalan, diantaranya ada Mangut Ikan Pari Asap, Nila Calabalatuik, Dendeng Batokok, juga Tumis Bunga Pepaya.

Beberapa hidangan tersebut, menjadi menu favorit yang wajib dicoba kalau berkunjung ke sini.

Selain itu, Warung Tuman juga menghadirkan sajian lain seperti telur dadar, gulai bareh, sampai tempe mendoan.

Mangut Pari Asap jadi menu andalan Warung Tuman
Mangut Pari Asap jadi menu andalan Warung Tuman (TribunJakarta)

Sebagai camilan, ada juga pisang goreng, tahu selimut, bakwan jagung, dan lain-lain

Untuk harganya, berbagai menu dibanderol kisaran Rp 12 ribuan sampai Rp 40 ribuan per porsinya untuk makanan.

Sebagai saran, jangan datang sore hari jika mau mencoba berbagai menu andalan di Warung Tuman.

Sebab biasanya, beberapa menu akan habis diburu pembeli saat menjelang sore.

Adapun Warung Tuman buka setiap hari Selasa-Minggu pukul 9.00 WIB - 17.00 WIB.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved