Cerita Kriminal
Suami Mutilasi Istri di Malang Usai Cekcok, Kriminolog UI: Rasa Marah Luar Biasa
Kriminolog UI Adrianus Meliala menduga rasa marah yang luar biasa menjadi pemicu pensiunan BUMN James Lodewyk Tomatala (61) memutilasi istrinya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala menduga rasa marah yang luar biasa menjadi pemicu pensiunan BUMN James Lodewyk Tomatala (61) memutilasi istrinya Ni Made Sutarini.
Kasus mutilasi itu menggegerkan warga Kota Malang.
Lodewyk gelap mata memotong tubuh istrinya menjadi 10 bagian setelah cekcok sebelumnya.
Ia lalu menyimpan potongan tubuh istrinya di ember.
Kemudian, Lodewyk menyerahkan di ke Polsek Blimbing.
Aksi keji itu suami mutilasi istri di Malang itu terjadi pada Sabtu (30/12/2023).
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengungkapkan adanya permasalahan rumah tangga di balik aksi pembunuhan keji tersebut.

Menanggapi hal itu, Adrianus menyebutkan kasus suami mutilasi istri berbeda dengan biasanya.
Ia melihat pelaku yakni suaminya tidak berniat memutilasi istrinya.
Ia menduga, pelaku hanya ingin melarikan diri.
"Bedakan antara motif membunuh dan motif mutilasi. Motif membunuh bisa saja karena dendam, marah luar biasa atau ekonomi," kata Adrianus dikutip dari Warta Kota, Senin (1/1/2024).
Pascakematian, kata Adrianus, pelaku dapat melakukan sejumlah cara. Satu diantaranya yakni melakukan mutilasi.
Dengan cara ini, maka pelaku tidak perlu lari dan bisa bersikap biasa," kata dia.
Adrianus menuturkan pelaku puas dan mengakui perbuatannya setelah melakukan pembunuhan dan mutilasi.
Ia menduga motif Lodewyk membunuh Ni Made Sutarini karena rasa kesal dan marah yang luar biasa pada istrinya.
"Setelah membunuh dan melakukan mutilasi, pelaku pun puas dan mengakui perbuatannya. Jadi, rasa marah luar biasalah yang diduga menjadi pemicu kekerasan ekstrim ini," ungkap dia.

Adrianus mengungkapkan setiap orang memiliki sikap dan sifat berbeda dalam melihat sesuatu dan menyelesaikan permasalahannya.
Hal itu juga terlihan dalam kasus mutilasi yang dilakukan Lodewyk terhadap istrinya.
Ambisinya yang tinggi karena didasari rasa marah luar biasa, membuatnya nekat menghabisi nyawa istrinya sendiri.
"Pada konteks kasus ini, kemungkinan pelaku memganggap rumah tangga sebagai sesuatu yang amat penting sehingga harus direspons amat serius," kata Arianus.
Bahkan menurutnya, kasus kriminal tersebut sangatlah khas dan khusus lantaran hanya 0,0005 persen kemungkinannya.
Kendati demikian, Adrianus berharap ke depannya tidak akan ada lagi kasus tragis seperti itu lagi.
"Kasus seperti ini amat khas dan khusus. Jadi, biarkan ini menjadi kasus yang mungkin ke depan akan ada lagi, namun tidak pernah banyak. Mungkin cuma 0.0005 persen ," ungkap Adrianus.
"Yang penting sebagian besar orang tidak demikian, saat marah pun tidak berbuat macam-macam," pungkasnya.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di Tribundepok.com dengan judul Awal Tahun Eks Karyawan BUMN Mutilasi Istri di Malang, Kriminolog UI: Pelaku Hanya Ingin Membunuh
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.