Bukan "Disunat Jin", Dokter Jelaskan Bocah 6 Tahun di Kelapa Gading Diduga Alami Parafimosis

Dokter umum yang bertugas di Puskesmas Ancol, dr. Benny Alpharandus menegaskan, fenomena yang dialami AJ dikenal dengan istilah medis parafimosis.

Gerald Leonardo Agustino/ TribunJakarta.com
Dokter umum Puskesmas Ancol, dr. Benny Alpharandus menjelaskan dugaan parafimosis yang dialami bocah 6 tahun di Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Warga Kelapa Gading digegerkan dengan fenomena seorang bocah laki-laki yang kulit kemaluannya tiba-tiba hilang usai buang air kecil.

Warga mengira bocah berinisial AJ (6) itu "disunat jin" dan sempat mendatangi kediaman yang bersangkutan sejak kejadian pada Minggu (31/12/2023) lalu.

Nyatanya, fenomena "disunat jin" ini dapat dijelaskan secara ilmiah.

Dokter umum yang bertugas di Puskesmas Ancol, dr. Benny Alpharandus menegaskan, fenomena yang dialami AJ dikenal dengan istilah medis parafimosis.

Diketahui parafimosis sendiri adalah kelainan pada kemaluan laki-laki yang mengakibatkan kulup penis tertarik ke belakang dan tidak bisa kembali ke posisi semula.

"Ya kalau dari segi medis, tidak ada yang namanya disunat jin. Mungkin itu suatu kejadian tertariknya pelindung dari selaput penis itu pada anak-anak, tertarik ke belakang," kata Benny saat ditemui pada Rabu (3/1/2024).

"Biasa kita sebut itu, istilah medisnya itu, parafimosis. Seperti itu," katanya lagi.

Benny mengatakan, kondisi yang dialami AJ dapat dikategorikan kejadian abnormal pada anak-anak.

Sebab, pada anak-anak yang belum disunat, kondisi selaput kulit kemaluannya pasti melekat pada penis.

"Yang biasanya pada anak-anak itu masih merekat. Jadi, secara normal itu tidak tertarik ke belakang," kata Benny.

"Kecuali, itu suatu keadaan yang bisa menyebabkan dia bisa tertarik ke belakang atau suatu tindakan yang membuat dia tertarik ke belakang," sambung dia.

Benny mengatakan, kondisi kulit kemaluan tertarik pada anak akan menimbulkan suatu rasa sakit.

Bisa juga terjadi pembengkakan akibat tertariknya kulit kemaluan ke bagian belakang.

"Kalau kejadian seperti itu, bagusnya dibawa ke fasilitas kesehatan. Langsung diperiksa dulu kondisinya, apakah itu benar parafimosis atau yang lain, atau yang lain," ucap Benny.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved