Tabrakan Kereta di Bandung
Ardiansyah Belum Lama Jadi Pramugara KA Turangga Sebelum Tewas Tabrakan, Istri Baru Lahiran Cesar
Sebelumnya, Ardiansyah sempat berhenti bekerja di PT KAI setelah satu tahun setengah.
TRIBUNJAKRATA.COM - Ardiansyah ternyata belum lama kembali bekerja sebagai Pramugara di Kereta Api (KA) Turangga
Sebelumnya, Ardiansyah sempat berhenti bekerja di PT KAI setelah satu tahun setengah.
Ardiansyah memutuskan kembali menjadi Pramugara sebelum istrinya melahirkan.
Namun nahas, Ardiansyah menjadi salah satu korban tewas dalam insiden tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya (Baraya) di Cicalengka, Jumat (5/1/2024) sekira pkul 06:03 WIB.
Tak hanya Ardiansyah, ada tiga orang lainnya yang juga menjadi korban tewas, termasuk masinis KA Baraya.
Pilunya, Ardiansyah meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih kecil-kecil.
Dua minggu lalu, istri Ardiansyah, Elsi Rosdiana (30) baru saja melahirkan anak keduanya, Bryan.
Anak pertama Elsi dan Ardiansyah bernama Faiza Hoirul Gibran (7) yang berusia 7 tahun.
"Almarhum tinggalkan dua anak pertama yaitu kelas 1 SD dan kedua baru dua minggu, istrinya baru lahiran," ucap Robby, kakak ipar korban, Jumat (5/1/2024) dikutip dari TribunJabar.id.
Istri Ardiansyah kini juga tengah berjuangan penyembuhan luka caesar saat melahirkan.
Robby mengatakan, Jumat kemarin seharusnya menjadi hari dimana adik iparnya pulang ke rumah setelah bertugas dari Surabaya.
Keluarga tak pernah menyangka Robby bakal pulang dalam kondisi tak bernyawa.
"Kami tahu tadi sekitar pukul 10.00 melalui orang tua. Kemarin Ardiansyah sempat WhatApp bahwa yang bersangkutan tugas ke Surabaya."

"Saya tadi telepon nomornya. Aktif tapi enggak diangkat," kata Robby.
Keluarga sangat merasa kehilangan sosok Ardiansyah.
Pasalnya semasa hidup, Ardiansyah dikenal sebagai pria yang humoris dan sayang keluarga.
Ardiansyah pun selalu ada untuk keluarga tak kala mereka membutuhkannya.
Hal itu disampaikan oleh adik kandung Ardiansyah, Bagas (27).
"Almarhum sosok yang hangat dan selalu ada untuk keluarganya," katanya.
"Sosok yang periang dan beliau selalu ada ketika saya butuh sosok yang menemani," sambungnya.
Kenangan saat Ardiansyah diterima bekerja jadi pramugara
Robby menceritakan adik iparnya dahulu pernah bekerja selama setahun di kereta api.
Kemudian, adik ipar itu pindah bekerja ke sebuah bank.
"Dia itu kerja di sini sempat keluar dulu, baru dua bulan, dia kerja lagi di sini. Sebelumnya setahun di Reska, terus kerja di BSI," kata Robby di lokasi kejadian.
"Dia itu kerja di sini sempat keluar dulu, baru dua bulan, dia kerja lagi di sini. Sebelumnya setahun di Reska, terus kerja di BSI," kata Robby di lokasi kejadian.
Robby masih mengingat saat dihubungi Ardiansyah ketika diterima bekerja kembali di kereta api.
"Dia bilang ke saya: A saya pengen lagi kerja di kereta. Bulan kemarin itu, menelpon, bahwa dia diterima lagi, wawancara lagi,"
"Saya yang dihubungi pertama kali untuk tahu kebahagiaan dia bekerja lagi di kereta api," kata Robby.
Namun, nasib berkata lain. Dua bulan bekerja kembali, maut menjemputnya di Cicalengka.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.