Jokowi Pilih ke Luar Negeri di HUT PDIP, Pengamat: Terang Benderang Bukan Keluarga Besar PDIP
Presiden Jokowi dinilai terang benderang tunjukkan sikap bukan bagian keluarga PDIP karena pilih ke luar negeri saat HUT partai.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Hubungan Presiden Joko Widodo dan PDIP kembali menjadi sorotan.
Hal itu terkait jadwal Jokowi yang akan kunjungan kerja ke Filipina tepat di perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP yang jatuh pada Rabu (10/1/2024).
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menilai bahwa rumor ketidakhadiran Jokowi semakin menunjukan hubungannya dengan PDIP memang merenggang.
"Terang benderang bahwa pak Jokowi, merasa dirinya bukan lagi bagian dari keluarga besar PDIP," kata Ray saat dimintai tanggapannya, Minggu (7/1/2024).
Diketahui, PDIP belum tegas menyatakan sikap soal status Jokowi apakah masih bagian dari internalnya atau tidak setelah Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.
"Meski secara formal, belum ada pencabutan status keanggotaannya, sikap Pak Jokowi justru seperti deklarasi bahwa pak Jokowi sendirilah yang menarik diri dari PDIP," ujar Ray.
Ray menilai kondisi ini terkesan dimanfaatkan Jokowi untuk mencari perhatian masyarakat jika PDIP mengeluarkan keputusan yang tegas.
"Pak Jokowi, seperti pernah ditempuh oleh anaknya Gibran, menunggu PDIP lah yang secara formal mengeluarkannya," nilainya.
"Sebenarnya, ini strategi cari simpati yang sudah terbaca tetapi, nampaknya, tetap dilakoni oleh pak Jokowi," kata dia.
Sementara itu, melansir dari Tribunnews, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sudah mengetahui bakal absennya Jokowi di HUT PDIP.
Ia menganggap ketidakhadiran Jokowi bukanlah sebuah masalah yang besar bagi PDIP.
Menurutnya karakter PDIP adalah bersama rakyat.
"Tapi watak kegiatan kali ini ke bawah menyatu dengan rakyat itu sendiri," katanya di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2024).
Saat ditanya apakah ketidakhadiran Jokowi akan berpengaruh pada elektabilitas PDIP di Pemilu 2024 nantinya, Hasto mengatakan bahwa HUT kali ini bersumber dari akar rumput.
Peringatan hari lahir melibatkan banyak masyarakat karena kedaulatan berada di tangan rakyat.
"Belajar dari sejarah PDIP, perjuangan ketika menghadapi pemerintahan yang otoriter sampai kantor PDIP diserang kekuatan rakyat adalah senjata yang paling kuat di dalam menentukan elektoral parpol dan calon presiden," ujanya.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.