Polemik KSB Berujung Warga Eks Kampung Bayam Dipolisikan, Anies Baswedan Dituding Biang Keroknya

Polemik Kampung Susun Bayam (KSB) terus berlanjut, meski Pemprov DKI sudah menawarkan Rusun Nagrak sebagai alternatif

TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Azas Tigor Nainggolan, satu di antara tim advokasi banjir Jakarta 2020, saat diwawancari awak media, di PN Jakarta Pusat, Selasa pagi (10/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Polemik Kampung Susun Bayam (KSB) terus berlanjut, meski Pemprov DKI sudah menawarkan Rusun Nagrak sebagai alternatif. Sebagian warga masih kekeh ingin tinggal di KSB.

Pengamat perkotaan dari Forum Warga Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan, menilai, polemik berkepanjangan ini disebabkan oleh janji yang tak bisa direalisasikan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan.

Hal ini berkaitan dengan janji Anies yang bakal memberikan hunian layak bagi warga eks Kampung Bayam yang digusur imbas pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

“Kalau mau ditarik ke belakang, sebelum dia lengser, tunaikan dulu janjinya,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (8/1/2024).

Sebagai informasi, Anies lengser pada Oktober 2022 lalu. Sebelum lengser, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu hanya sempat melakukan peresmian KSB.

Sedangkan, serah terima kunci KSB kepada eks warga Kampung Bayam baru dijanjikan pada November hingga Desember 2022 atau setelah dirinya lengser.

Oleh karena itu, polemik yang terjadi saat ini disebutnya sebagai akibat dari ketidakmampuan Anies dalam memenuhi janjinya kepada warga eks Kampung Bayam.

Tigor juga minta supaya masalah ini tak dipolitisasi oleh Anies dengan menyudutkan pemerintah seolah abai terhadap nasib warganya.

“Enggak elok juga permasalahan Kampung Bayam dipolitisasi, karena kita mengamati betul kalau dia (Anies) yang bikin janji ke mereka,” ujarnya.

Azas Tigor justru mengapresiasi langkah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang memfasilitasi warga eks Kampung Bayam hunian di Rusun Nagrak.

Ia pun mengklaim warga eks Kampung Bayam yang tinggal di Rusun Nagrak sudah merasa aman dan nyaman di rumah barunya itu.

“Jangan dibolak-balik, faktanya memang warga sudah tinggal di Rusun Nagrak saat ini dan mereka nyaman,” tuturnya.

Terkait langkah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang memilih mempolisikan warga eks Kampung Bayam yang nekat menerobos masuk KSB, Tigor mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian.

“Soal polemik yang terjadi dari sebagian warga, mari hormati proses yang sedang berlangsung dan jangan ada pihak yang merecoki dan menghasut warga,” kata dia.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved