Pilpres 2024

Prabowo Tak Bisa Sembarangan Buka Data Kemhan ke Publik, Pengamat: Harus Tersumpah

Prabowo mempertahankan pendirian bahwa terdapat aspek dalam pertahanan negara yang harus tetap dirahasiakan demi keamanan nasional.

|
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
TIMNAS Amin/TIMNAS Amin
Ganjar Pranowo memberikan skor 5 untuk kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan. Pernyataan ini sebagai jawaban dari pertanyaan Anies Baswedan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dianggap tepat tidak tergesa-gesa membuka data yang dimiliki Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Pengamat hubungan internasional, Teuku Rezasyah, menekankan bahwa Prabowo tidak dapat sembarangan membuka data Kemhan kepada publik.

Menurutnya, Kemhan memiliki data yang konfidensial dan harus berhati-hati dalam menafsirkan mana yang dapat dibuka ke publik dan mana yang harus tetap tertutup.

Data tersebut hanya dapat diakses oleh orang-orang yang tersumpah serta memiliki kompetensi dan keahlian tertentu.

"Pak Prabowo pasti punya data. Beliau sangat tegas menafsirkan data kemhan itu konfidensial," kata Rezasyah kepada waratwan, Senin (8/1/2024).

Dalam debat capres itu, Prabowo menjadi sasaran kritik oleh lawannya yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Prabowo bisa saja membuka semua data yang diminta.

Namun, Prabowo tak mau tergesa-gesa dan memilih membuka datanya di waktu dan kesempatan lainnya.

"Sebenarnya, beliau bisa saja mengatakan data itu bisa dibagi dua, mana yang konfidensial untuk umum dan mana yang harus terbuka dalam negeri," ujarnya.

Prabowo menyatakan bahwa data kemhan yang disampaikan oleh kedua pesaingnya keliru.

Meskipun ada tekanan transparan, Prabowo mempertahankan pendirian bahwa terdapat aspek dalam pertahanan negara yang harus tetap dirahasiakan demi keamanan nasional.

"Enggak bisa (sembarangan). Orang tersebut harus tersumpah untuk membaca data itu dan tidak semua orang Kemhan bisa membaca data (konfidensial), dan menhan juga tersumpah untuk tidak membuka data itu ke kalangan umum," kata Rezasyah.

Baca artikel menarik lainnya di Google News. 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved