Kedubes Palestina: Gaza Semakin Mencekam, Anak-anak Dibunuh, 2 Juta Orang Kehilangan Tempat Tinggal

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Konselor Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia Ahmad Metani menguak kondisi terkini di Gaza, Palestina yang semakin mencekam.

Ahmad mengungkapkan, serangan-serangan yang digencarkan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu sampai hari ini melumpuhkan kehidupan orang-orang di Palestina.

"Apa yang terjadi di Palestina adalah genosida. Setiap hari terjadi pembunuhan massal di sana," kata Ahmad dalam acara pelepasan bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Palestina di Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (18/1/2024).

Ahmad lalu memerinci kerugian-kerugian besar yang dialami Palestina setelah lebih dari 100 hari berlangsungnya perang Israel-Hamas.

Menurut dia, Israel telah membumihanguskan bangunan-bangunan penting seperti rumah sakit serta hunian-hunian warga.

Data terkini, ungkap Ahmad, lebih dari 2 juta warga Palestina kehilangan tempat tinggalnya.

Ia juga mengungkap kondisi menyedihkan di mana lebih dari 23.000 orang tewas akibat serangan Israel, 10.000 di antaranya anak-anak.

"Israel terus menghancurkan seluruh infrastruktur di Gaza, rumah sakit, sekolah, jalan raya, dan bangunan-bangunan lainnya," kata Ahmad.

"Lebih dari 2 juta orang kehilangan tempat tinggal, lebih dari 23.000 orang mati, lebih dari 60.000 luka-luka, lebih dari 10.000 anak-anak dibunuh di Gaza," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Ahmad juga mengaku sangat berterimakasih atas dukungan dari berbagai bidang yang tak henti-henti diberikan Indonesia terhadap Palestina.

Indonesia menjadi negara yang paling peduli terhadap korban perang di Palestina.

"Terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas dukungannya yang terus diberikan kepada Palestina. Indonesia telah berada di garda terdepan untuk menjaga kedamaian dan kemanusiaan," ucapnya.

Pengiriman Bantuan Pertama di 2024

Adapun pada hari ini, Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina menggunakan kapal perang KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang diberangkatkan dari Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Ini merupakan pengiriman bantuan pertama di tahun 2024 yang diberangkatkan melalui jalur laut.