Viral di Media Sosial

Istri Wardi Pelaku Carok di Bangkalan Tolak Donasi dari Warganet, Ternyata Dua Anaknya Masih Kecil

Istri Moh Wardi pelaku carok maut di Bangkalan, Madura berinisial IR menolak tawaran warganet untuk membuka donasi.

Tangkapan layar di TikTok
Sejumlah netizen terlihat memberikan komentar di akun TikTok istri Wardi pelaku carok maut di Bangkalan, Madura berinisial IR, mereka meminta istri Wardi tersebut untuk membuka donasi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Istri Moh Wardi pelaku carok maut di Bangkalan, Madura berinisial IR menolak tawaran warganet untuk membuka donasi.

Pantauan TribunJakarta di akun TikTok pribadi IR, sejumlah netizen berbodong-bondong mengaku ingin memberikan donasi kepada istri Wardi tersebut.

 

"Pliss open donasi buat istri pak hasan dan istri pak wardi"

"Semangat mbak, kemaren ada rencana donasi buat ana'nya mbak"

"Kalau open donasi saya ikut, salam rakat badingsanakan dari kalsel"

"Coba open donasi mbk utk biaya anaknya.. tp melalui orang lain yg terpercaya.. Sy melihat banyak orang yg bersimpati kpd suami mbk dan hasan.."

IR lalu dengan tegas menolak tawaran donasi dari netizen.

Dibandingkan dengan memberikan uang, IR lebih memilih netizen untuk mendoakan suaminya.

"Sambung doanya aja," tulis IR.

Diketahui IR dan Wardi menikah di tahun 2012.

IR dan Wardi dikarunia dua orang anak.

Anak pertama Wardi berjenis kelamin laki-laki, dan yang kedua perempuan.

Keduanya masih kecil, dan duduk di bangku sekolah dasar.


Bakal Setia

Sambil mengunggah foto pernikahannya dengan Wardi, IR mengaku akan setia mendampingi suami.

"Ku kan selalu menemanimu apapun keadaannya," tulisnya.

Di foto selanjutnya, IR juga memposting semua foto sedang berpegangan tangan dengan Wardi.

Istri pelaku carok maut di Madura berinisial IF mengaku bakal setia mendampingi suaminya, Moh Wardi meski terancam hukuman seumur hidup. (Kolase TribunJakarta)

IR menuliskan caption, semoga hanya maut yang bisa memisahkan keduanya.

"Semoga hanya maut yang memisahkan kita?" tulis IR.


Awal mulanya karena apa?

Sebelum carok maut terjadi, Hasan Busri mengaku sedang menunggu temannya untuk menghadiri tahlilan.

Tiba-tiba datang Mat Tanjar dan adiknya Mat Terdam naik motor lalu berhenti di belakang Hasan Busri.

Hasan Busri menyebut, keduanya membawa motor kencang dan lampunya menyilaukan.

Karena lampunya menyorot ke mata Hasan Busri, ia pun tak mengenali kedua pengendara itu.

Diakui Hasan Busri, saat itu ia memelototi kedua korban.

Hasan Busri pun menduga hal itulah yang membuat Mat Tanjar tersinggung.

"Gara-gara dilihat agak melotot mungkin dia tersinggung," kata dia.

Akhirnya Hasan Busri menyadari bahwa kedua orang itu adalah Mat Tanjar dan Mat Terdam.

Akhirnya Hasan Busri menyadari bahwa kedua orang itu adalah Mat Tanjar dan Mat Terdam.

Hasan Busri lalu menyapa keduanya karena memang merasa kenal.

"Terus saya nanya sama dua-duanya, ‘Mau ke mana kak?’," kata Hasan Busri.

Rupanya ucapan ini makin Mat Tanjar tersinggung.

Ia naik pitam karena Hasan Busri berani menyapa dirinya.

"'Kok nanya-nanya? mau apa?’," kata Hasan menirukan ucapan Mat Tanjar.

Bahkan saat itu Mat Tanjar juga meminta Hasan Busri untuk tidak ikut campur urusan orang.

"Jangan nanya-nanya, jangan mau tahu urusan orang," kata Hasan menirukan ucapan Mat Tanjar lagi.

Adu mulut pun terjadi antara keduanya sampai-sampai Hasan Busri mengaku ditampar Mat Tanjar.

Hasan Busri yang merasa tertantang dengan ucapan Mat Tanjar akhirnya pulang ke rumah membawa senjata tajam.

Lalu carok maut tak bisa terhindarkan, Hasan Busri dan Wardi menewaskan empat orang yakni Mat Tanjar, Mat Terdam, Najehri, dan Hafid.

Wardi dan Hasan Busri telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Keduanya terjerat pasal 340 dan 338 KUHP.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved