Saat Area Rel Kereta Kampung Bahari Jadi Tempat Hajatan Warga, Dulu Sarang Narkoba

Area rel kereta api milik KAI jadi tempat hajatan warga. Dulu, area ini jadi sarang penhedar narkoba di Jakarta Pusat.

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Penampakan lahan kosong di samping rel kereta RW 07 Tanjung Priok, Jakarta Utara yang viral setelah dijadikan tempat hajatan warga. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Video viral yang merekam adanya pesta pernikahan di area rel kereta Kampung Bahari, RW 07 Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara dianggap warga sebagai bukti perubahan wajah kawasan itu.

Area lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu, dinilai lebih baik digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat, seperti menggelar hajatan misalnya.

Warga menilai, tindakan itu lebih baik ketimbang lahan kosong tersebut dibiarkan begitu saja.

Senan dikhawatirkan akan mengundang pengedar narkoba untuk kembali mendirikan gubuk di lokasi itu.

Sebagai informasi, sebelumnya viral di media sosial video yang merekam warga menggelar hajatan di dekat rel kereta api tersebut.

Dalam video yang diunggah oleh beberapa akun Instagram, terlihat tenda hajatan dibangun di tengah perlintasan kereta.

Tenda tersebut berdiri di atas lahan yang diapit rel kereta.

Tampak pula sebuah panggung dibangun berdampingan dengan tenda hajatan tersebut.

Rekaman video itu juga memperlihatkan ada dua kereta yang melintas di sela-sela berlangsungnya acara.

Kereta pertama merupakan kereta kargo yang melaju dari arah Tanjung Priok, sedangkan kereta kedua di sisi rel satunya ialah kereta rel listrik yang melaju dari arah sebaliknya.

Si perekam video lalu mengatakan, hajatan tersebut adalah acara dangdutan yang digelar di tengah rel kereta yang aktif.

“Mantep pisan acaranya, dangdut di tengah rel, agak ngeri-ngeri sedap, relnya aktif lagi,” kata pria yang merekam video tersebut, dilihat pada Senin (29/1/2024).

TribunJakarta.com mencoba menelusuri lokasi hajatan seperti yang tergambar di video viral tersebut.

Lokasi hajatan itu persisnya berada di kawasan Kampung Bahari A2, RW 07 Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Terpantau pada Senin (29/1/2024) siang, tenda beserta panggung hajatan sudah dibereskan dari lokasi.

Adapun lahan yang dipakai untuk mendirikan tenda dan panggung itu memang berada di antara rel kereta Tanjung Priok.

Lahan tersebut berupa lapangan rumput hijau yang memang sering dipakai warga untuk beraktivitas, tak terkecuali menggelar acara.

Anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan Tanjung Priok, Evo Yuliani mengatakan, hajatan yang terekam dalam unggahan viral itu merupakan acara pernikahan keponakannya, Minggu (28/1/2024).

Menurut Evo, acara pernikahan memang sengaja digelar di lahan yang diapit dua rel kereta itu untuk menghemat pengeluaran.

Kedua pengantin terpaksa menggelar acara pernikahan di area rel kereta karena tidak memiliki biaya untuk menyewa gedung.

“Itu nikahan acaranya, itu ponakan saya. Ini sudah sering dipakai, nggak sekali dua kali, karena warga nggak punya tempat buat nikah,” kata Evo di lokasi, Senin sore.

“Kalau nyewa gedung cuma 2 jam banyak bayarnya, kalo ini kan bisa semua masyarakat makan hidangan, udah gitu bisa berjam-jam mau kapan aja undangan,” ungkapnya lagi.

Evo memastikan penyelenggaraan acara pernikahan pada lahan tersebut berlangsung lancar tanpa ada kendala.

Ia juga memastikan pada saat acara sudah mempersiapkan petugas keamanan di lokasi, terutama untuk menginformasikan warga apabila ada kereta yang lewat.

“Kalo ada kereta lewat dari jauh, kita sudah tahu pak. Saya siapin keamanan di sana empat di sini empat, kalo ada kereta lewat misalkan dia nonton dekat kereta, minggir-minggir kita sudah ingatkan, awas kereta-kereta, jadi aman,” sambungnya.

Evo mengatakan, lahan kosong berbentuk lapangan berumput itu merupakan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Meskipun keberadaan lapangan berbatasan langsung dengan rel kereta, Evo menegaskan selama ini tidak pernah ada kejadian-kejadian membahayakan yang dialami warga setempat.

Evo beralasan posisi lapangan itu cukup aman untuk digunakan warga beraktivitas.

Evo pun berharap unggahan viral yang menampilkan adanya hajatan di lahan kosong di antara rel kereta itu tak sampai berdampak menghilangkan ruang bagi warga untuk melakukan kegiatan serupa ke depannya.

Sebab, sebelum dimanfaatkan untuk kegiatan warga seperti sekarang ini, lahan tersebut dulunya menjadi tempat berdirinya gubuk-gubuk pengedar narkoba Kampung Bahari.

“Karena juga dulu di sini kan bekas lapak-lapak narkoba, kalo nggak digunakan dengan baik untuk kepentingan bersama kan nggak salah, daripada nanti merajalela lagi narkoba, kita mau bongkar susah, entar disalahin katanya pengurus nggak bertanggungjawab,” katanya.

Adapun lahan samping rel kereta yang viral digunakan untuk hajatan tersebut berada di kawasan Kampung Bahari A2.

Sementara itu, di sisi baratnya, memanjang lahan kosong yang juga dimanfaatkan untuk tempat kegiatan dari kawasan Kampung Bahari A3 sampai A11.

Bahkan, terdapat pula pos polisi dari Polsek Tanjung Priok di Kampung Bahari A5 yang kini diberdayakan sebagai Kampung Tangguh Antinarkotika.

Evo menilai, pemanfaatan lahan kosong milik PT KAI di sepanjang rel kereta Kampung Bahari sudah berjalan efektif dan berguna bagi masyarakat setelah mulai terkikisnya peredaran narkoba di sana.

“Karena adanya ini (lahan) kita gunakan, kita urban farming punya di deretan ini, kandang kambing, PKK, pos polisi, aman-aman aja nggak ada masalah,” ucapnya.

“Kita inisiatif dari pengurus dan masyarakat, kalo ada lahan buat apa nggak digunakan, daripada anak-anak nyebrang-nyebrang main ke rel, kalo dilimpahkan main ke sini kan mereka nggak mondar mandir,” sambungnya.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved