Kedok Elwizan Si Dokter Gadungan Terbongkar, Pemain Timnas Dibuat Merana, Orang Tua Sempat Melarang
Elwizan Aminuddin selama belasan tahun mengelabui federasi, klub dan operator liga dan malang melintang sebagai dokter klub di sejumlah klub.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kedok Elwizan Aminuddin sebagai dokter gadungan di tim sepak bola akhirnya terbongkar, kini ia sudah ditangkap jajaran Polresta Sleman.
Elwizan Aminuddin selama belasan tahun mengelabui federasi, klub dan operator liga dan malang melintang sebagai dokter klub di sejumlah klub.
Hingga akhirnya, Elwizan berhasil ditangkap jajaran Polresta Sleman pada 14 Januari 2024.
Tindakan yang dilakukan Elwizan nyatanya sempat hampir membuat kiper Timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi kehilangan kariernya di dunia sepak bola.
Ernando Ari hampir mengalami salah penanganan atas rekomendasi Elwizan Aminuddin.
Kala itu, Elwizan mengizinkan Ernando Ari untuk tetap latihan meski menderita cedera bahu.
Setelah cedera Ernando tak kunjung sembuh, tim medis Persebaya kemudian merekomendasikannya untuk dioperasi pada Agustus 2020.
"Ya Allah, dulu hampir enggak jadi operasi gara-gara bapak ini, dan untung enggak pensiun dini. Semoga enggak terulang lagi," tulis Ernando di Insta Story-nya pada Jumat (3/12/2021).
Di sisi lain, dalam sebuah wawancara dengan Tribun Jogja, Elwizan Aminuddin mengaku sangat mencintai profesinya sebagai dokter.
Elwizan memilih sepakbola, meskipun ditentang oleh orang tua.
Elwizan menyebut, sepakbola adalah cita-cita dan jalan hidupnya.
"Ini adalah cita-cita saya yang tertunda. Dulu saya memiliki cita-cita menjadi pesepak bola, tapi orang tua saya melarang,” tutur Elwizan sebagaimana dikutip dari wawancara di Tribun Jogja, pada 27 November 2020.

Elwizan Aminudin yang kerap dipannggil Dokter Amin itu lantas menjelaskan, pilihan jadi dokter tim sepakbola adalah cita-cita yang dikabulkan oleh Tuhan.
“Namun sekarang saya bekerja di tim sepak bola, lalu saya berpikir bahwa ini sudah menjadi jalan hidup saya. Dulu tertunda, sekarang terkabulkan," tambahnya.
Bahkan, kata Elwizan Aminudin si dokter gadungan itu, ia bilang ke istrinya bahwa sepakbola adalah istri pertama dia.
"Jadi kalau ditanya kenapa memilih jalan hidup sebagai dokter tim di sepak bola, itu karena cinta. Saya sampai bilang sama istri saya sebelum married, bahwa sepak bola itu istri pertama saya. Saya sudah 10 tahun di sepak bola karena saya cinta.
Kata Elwizan, jadi orang kalau sudah cinta melakukan hal apa aja tuh pasti menikmati, dan ia menikmati itu baik ketika di mess pemain, di situasi latihan, di dalam stadion baik di kandang maupun ketika tandang.
"Bukankah di dalam hidup itu yang paling ialah hobi yang menghasilkan?" tambahnya.
Ia juga mengaku, di sepakbola yang bikin dia bahagia salah satunya adalah punya banyak kawan dari banyak kota.
Sejawat, dalam bahasa dia, yang pernah satu tim dia selama jadi dokter.

“Kalau saya bilang, ke kota mana pun saya punya teman baik teman sejawat maupun dari pesepak bola yang pernah satu tim dengan pemain tersebut. Itu menjadi kepuasan tersendiri untuk saya," ujar pria kelahiran 25 April 1982 ini.
Kedok Elwizan Aminudin terbongkar usai kardiolog bernama Muhammad Iqbal Amin lewat akun Twitter pribadinya, @iqbalAmin89, mencuit tentang sosok Elwizan yang ternyata bukan seorang dokter.
Namanya tidak terdaftar di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) maupun di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita saat itu mengonfirmasi, Elwizan Aminudin adalah dokter gadungan dan tidak memiliki ijazah kedokteran yang terdaftar.
Saat ini, Elwizan juga dilaporkan oleh PSS Sleman yang merasa tertipu karena tidak mengira selama ini ia diduga memakai ijazah palsu saat melatih tim.
Elwizan Aminudin pun terancam bakal masuk penjara karena ulahnya selama ini.
(TribunJakarta/TribunJogja)
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.