"Tabrakan Keras" Jerit Kesakitan Korban Kecelakaan Bus Rombongan Hanura di Tol Solo-Ngawi, 3 Tewas

Patmo merintih kesakitan saat keluar dari bus Efa Transjaya berisi rombongan Partai Hanura kecelakaan di Tol Solo-Ngawi, Minggu (4/2/2024) pagi

Kolase Foto Tribun Jakarta/Surya.co.id
Kolase Foto Kecelakaan tunggal bus pembawa rombongan Partai Hanura di Tol Solo-Ngawi, Minggu (4/2/2024). Patmo merintih kesakitan saat keluar dari bus Efa Transjaya berisi rombongan Partai Hanura kecelakaan di Tol Solo-Ngawi, Minggu (4/2/2024) pagi 

TRIBUNJAKARTA.COM - Patmo merintih kesakitan saat keluar dari bus Efa Transjaya bernopol W 7401 U yang mengalami kecelakaan di Jalan Tol Solo-Ngawi, Minggu (4/2/2024) pagi.

Bus tersebut membawa rombongan Partai Hanura dari Jakarta menuju perjalanan pulang ke Surabaya.

Patmo bertugas sebagai Satgas Pengamanan saat kampanye Ganjar-Mahfud di Gelora Bung Karno.

Kecelakaan tunggal itu menyebabkan tiga orang tewas yakni sopir dan dua penumpang.

Korban yakni Hadi umar Farouq (21) asal Mojo Lebak Mojokerto, dan Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk Lamongan dan sopir bus Catur Pancoro (47), asal Tulangan Sidoarjo.

Patmo mengungkapkan saat itu dirinya tengah tertidur. Ia duduk di barisan belakang.

“Saya hanya tahu ketika terdengar bunyi tabrakan cukup keras, sama bodi bus terseret, sisanya saya tidak tahu,” kata Patmo.

Ia lalu berusaha keluar dari bus secara perlahan-lahan.

Ia melihat kondisi bus telah rusak parah. Kemudian, Patmo membantu mengevakuasi rekan-rekannya yang mengalami luka-luka.

“Banyak teman teman yang ikut ada sekitar 50. Saya melihat keluar bus terguling, saya keluar merintih kesakitan,” ungkapnya.

Reaksi Polisi

Kecelakaan terjadi di rus tol Solo Ngawi yang melibatkan bus Efa Transjaya dengan nomor polisi W 7401 UO pada, Minggu (4/2/2024). Peristiwa ini renggut tiga penumpang tewas
Kecelakaan terjadi di rus tol Solo Ngawi yang melibatkan bus Efa Transjaya dengan nomor polisi W 7401 UO pada, Minggu (4/2/2024). Peristiwa ini renggut tiga penumpang tewas (istimewa untuk Surya.co.id)

Sementara itu, Polres Ngawi terus mengumpulkan keterangan dari para saksi guna menyelidiki penyebab kecelakaan tunggal bus Efa Transjaya yang membawa rombongan Partai Hanura.

Wakapolres Ngawi Kompol Achmad Robial mengatakan, dugaan sementara kecelakaan berawal dari kelalaian sopir bus, yang berniat mendahului truk di depannya.

“Saat ini kami masih pendalaman. Pemeriksaan dilakukan dengan analisis Kamera CCTV di Jalan Tol. Mengingat sopir bus meninggal dunia di lokasi kejadian,” ujar Kompol Achmad.

Untuk korban keseluruhan, lanjut Kompol Achmad, berjumlah 31 orang, meninggal dunia 3 orang, 28 orang dirawat di RSUD Widodo, dan 4 di Sragen.

“Saat ini 4 orang tersebut dinyatakan rawat jalan, dan sudah bisa pulang,” imbuhnya.

Menurutnya, ketika petugas mendatangi TKP, kondisi bus sudah terguling dan terseret menutupi jalan tol.

“Sebagian besar bodi bus mengalami kerusakan parah akibat kecelakaan tersebut,” tandasnya.

Sementara itu, Kanit PJR 6 Ditlantas Polda Jawa Timur Iptu M Syaifudin membeberkan, kecelakaan lalu lintas tunggal bermula ketika bus melaju dari Jakarta ke Surabaya.

“Saat melintas di KM 554.600A tepatnya di lajur lambat, sopir bus berniat mendahului truk di depannya,” ujar Iptu M Syaifudin.

Karena kurang antisipasi sopir bus, lanjut dia, kendaraan menabrak median jalan lalu terguling dan terseret sampai menghantam guardrail.

“Bus kemudian berhenti menutup jalan tol, atau lebih tepatnya jalur lambat dan jalur cepat,” bebernya.

Menurutnya, total rombongan bus beserta sopir sebanyak 19 orang. Untuk kondisi kendaraan bus, mengalami rusak hampir seluruh bagian.

“Kecelakaan terjadi karena sopir bus kurang antisipasi dalam mendahului kendaraan lain mengakibatkan laka lantas. Situasi arus lalin lancar dan cuaca cerah,” terangnya.

Sedangkan, Kasat Lantas Polres Ngawi AKP M. Sapari, menuturkan, korban yang luka ringan masih dalam perawatan di RSUD Sragen.

“Sedangkan korban korban meninggal dunia di RSUD Widodo Ngawi,” katanya.

Hanura Berduka

DPD Hanura Jawa Timur menyampaikan duka yang mendalam atas kecelakaan yang dialami anggotanya saat perjalanan melintasi ruas tol Solo-Ngawi KM 554-A, Minggu (4/2/2024).

"Kami menyampaikan duka cita mendalam. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ujar Sekretaris DPD Hanura Jawa Timur, Kakung Santoso di Surabaya.

Akibat kecelakaan tersebut, dua brigade meninggal dunia.

Mereka adalah Aditya dan Hadi Umar Farouq yang merupakan warga Lamongan dan Mojokerto.

Tidak hanya itu, 5 orang mengalami luka berat dan sekitar 20 brigade lainnya mengalami luka ringan, dan semua telah mendapatkan penanganan medis.

Hanura Jatim sejauh ini terus berkoodinasi dengan pihak terkait untuk kepastian perawatan dan asuransi para korban.

"Kami saat ini berkoodinasi dengan sejumlah pihak, termasuk Jasa Raharja," katanya.

Kakung mengungkapkan, keberangkatan Brigade Hanura Jatim ke Jakarta untuk membantu suksesnya acara kampanye Akbar bertajuk Konser Salam M3tal (Menang Total) tersebut. Sebelum diberangkatkan, pihaknya juga telah mematangkan sejumlah persiapan.

"Kami sudah menyiapkan sebelumnya. Mulai bus yang ready, fit. Sopir yang bugar. Teman-teman Brigade sendiri saya bilang kalau merasa sakit, saya minta mundur,"' kata Kakung.

"Namun namanya musibah, siapa yang tahu. Ini menjadi cobaan. Kami sekali lagi menyampaikan duka cita mendalam atas kejadian ini," tandas Kakung.


Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News


Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul BREAKING NEWS - Bus Rombongan Partai Hanura Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi Renggut 3 Nyawa

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved