Cerita kriminal
Kronologi Kaburnya 5 PRT di Jaktim Diduga Dianiaya Majikan: Ketakutan Sambil Panjat Atap dan Pagar
Lima orang pembantu rumah tangga (PRT) diduga jadi korban penganiayaan majikan, di Jalan Jatinegara Timur II, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur.
TRIBUNJAKARTA - Lima orang pembantu rumah tangga (PRT) diduga jadi korban penganiayaan majikan, di Jalan Jatinegara Timur II, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur.
Kelima PRT itu kabur dari rumah majikan, hingga membuat geger warga setempat pada Senin (12/2/2024) dini hari.
Diduga mereka mendapat penganiayaan saat bekerja hingga sebagian tubuhnya mengalami luka.
Vina salah satu warga mengatakan, peristiwa kaburnya PRT itu terjadi sekira pukul 2.30 WIB.
Ketika itu, Vina yang sedang tidur dibangunkan oleh temannya.
"Katanya di sebelah ada kejadian," ungkap Vina.
Saat dicek, rupanya ada lima perempuan yang menangis dan ketakutan sedang berupaya kabur dengan cara memanjat keluar dari salah satu rumah.
"Ada yang masih di atas pagar, ada yang di genteng," kata Vina.
Mereka tampak memanjat pagar dengan tinggi kisaran 2 meter, yang dipasangi kawat berduri.
Saat ditanya mengenai kejadian yang terjadi, lima perempuan itu mengaku kabur dari rumah tersebut lantaran ada penyiksaan.
"Kata dia 'Saya kerja, mau kabur. Di dalam ada penyiksaan' begitu," kata Vina.
Melihat hal itu, warga langsung bergegas menolong.
Namun karena pagar dan tembok rumah sang majikan itu dipasangi kawat berduri serta pecahan kaca, dua PRT pun mengalami luka ketika memanjat.
Mereka lalu dibawa warga sekitar ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Diketahui, lima PRT itu seluruhnya merupakan perempuan asal Brebes, Jawa Tengah.
Dua diantaranya, masih berstatus anak berusia 17 tahun.
Mereka meminta tolong karena merasa ketakutan.
Salah satu korban bercerita, kerap mengalami penyiksaan bila melakukan kesalahan oleh sang majikan.
Merujuk keterangan korban, ada yang sampai disetrika tubuhnya oleh majikan itu.
"Mereka bilang mau kabur karena badannya ada yang sampai digosok, satu orang digosok. Minta izin keluar enggak bisa. Jadi intinya mereka minta tolong diselamatkan," tutur Vina.
Sebenarnya, para korban sudah berencana untuk kabur dari rumah tersebut sejak lama.
Namun karena ketatnya pengawasan membuat mereka kesulitan untuk melarikan diri dari rumah itu.
Menurut keterangan korban, mereka seringkali dipaksa bekerja melebihi jam kerja normal yaitu dari pagi hingga dini hari.
Selain diberi 'hukuman' bila melakukan kesalahan, mereka juga mengaku tidak mendapat gaji sesuai yang dijanjikan.
Mereka juga seringkali telat diberikan makan selama bekerja.
Kini para korban sudah dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur dengan harapan bisa mendapat perlindungan.
Mereka juga berharap, kasus dugaan penganiayaan ini bisa diusut tuntas.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Vina-39-saksi-mata-kaburnya-lima-pembantu-rumah-tangga-di-Jatinegara.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.