Viral di Media Sosial

Tak Jadi Tornado Pertama di Indonesia, BMKG Sebut Fenomena di Rancaekek Itu Puting Beliung

Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena itu merupakan puting beliung bukan tornado.

|
Instagram
Seorang warga bernama Dedeh Kurnia (54) sedang mengangkat jemuran di rooftop rumahnya ketika angin tornado menerjang Sumedang. 

TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG - Ratusan bangunan rusak di wilayah Bandung dan Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (21/2/2024) bukan lah karena disebabkan oleh angin tornado. 

Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena itu merupakan puting beliung. 

Sebab, kecepatan angin yang melanda kawasan Institut Teknologi Bandung (ITB) Jatinangor tersebut terekam 36,8 kilometer per jam. 

Angka itu jauh di bawah kecepatan tornado. 

"Fenomena yang terjadi di Rancaekek (Bandung) kemarin adalah puting beliung," ujar Deputi BMKG, Guswanto pada Kamis (22/2/2024) dilansir Kompas. 

Guswanto melanjutkan berdasarkan hasil rekaman Automatic Weather Station (AWS) BMKG di Kampus ITB Jatinangor, yang berjarak 5 km dari lokasi kejadian, menunjukkan kecepatan angin 36 km per jam. 

Sementara diketahui, puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan minimal 63 kilometer per jam dan bergerak lurus dengan lama kejadian maksimum lima menit. 

Skala wilayahnya berkisar 5-10 km, setara dengan diameter awan kumulonimbus sebagai induknya. 

"Jadi itu bukan tornado sebagaimana biasa terjadi di Amerika Serikat (AS)," katanya. 

Pernyataan tersebut membantah pernyataan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyebut fenomena itu merupakan tornado yang mirip dengan di belahan bumi utara Amerika Serikat. 

Bahkan, fenomena tornado itu disebut merupakan kejadian pertama di Indonesia. 

Guswanto menjelaskan pusaran angin disebut tornado bila kecepatannya minimal 70 km per jam. Efek tornado juga berbeda dengan puting beliung. 

Tornado memiliki skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas dibandingkan dengan puting beliung. 

"Puting beliung atau angin lesus merupakan sebutan lokal untuk pusaran angin yang terjadi di Indonesia. Fenomena ini bukan hal baru," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 735 keluarga dan 116 bangunan terdampak puting beliung di Kabupaten Bandung dan Sumedang, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024).

Sedikitnya 32 warga terluka akibat kejadian ini. Bencana ini terjadi sekitar pukul 16.00.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved